
Mohon Maaf Investor, Sepertinya IHSG Hari Ini Merah-merahnya

Dari bursa acuan dunia, Wall Street kompak ditutup anjlok parah pada penutupan dini hari tadi Dow Jones terpaksa terdepresiasi 1,31%, S&P 200 turun 1,23%, dan Indeks Nasdaq terjungkal 2,29%.
Klaim pengangguran di angka 1,42 juta untuk pekan yang berakhir 18 Juli, naik dari 1,31 juta pada pekan sebelumnya. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama sejak pekan yang berakhir pada 28 Maret ketika klaim tunjanggan pengangguran mencapai angka 6,9 juta akibat karantina wilayah/lockdown.
Realisasi angka tersebut juga terhitung lebih buruk, karena ekonom dalam polling Reuters semula hanya memperkirakan angkanya hanya 1,3 juta. Lonjakan kembali kasus Covid-19 memicu beberapa negara membatasi kembali aktivitas ekonominya.
"Kenaikan kasus Covid di Sun Belt dan terganjalnya rencana pembukaan kembali aktivitas di negara lain telah memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran selanjutnya," tutur Thomas Simons, ekonom Jefferies, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Berita CNBC International memberikan angin segar tambahan, di mana anggota Kongres dari Partai Republik mengatakan bahwa ada pertimbangan untuk memperpanjang program santunan pengangguran yang sedianya bakal berakhir bulan depan, menjadi akhir tahun ini.
Hanya saja, nilai santunan per orangnya dikurangi dari US$ 600 per pekan menjadi US$ 100 per pekan. Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyebutkan bahwa perpanjangan manfaat pengangguran itu akan didasarkan pada penggantian "70% gaji."
Penurunan terbesar terjadi di saham Apple setelah Goldman Sachs menyarankan investor untuk berhati-hati terhadap saham tersebut. "Kami meramalkan pendapatan per lembar saham Apple pada tahun kalender 2021 akan turun 16% dibawah konsensus pasar setelah jumlah unit produk dan harganya turun."
(trp)