
Waspadai Efek Mega-Skandal Jiwasraya ke Bursa

Beralih ke bursa saham New York, ada kabar baik di mana tiga indeks utama ditutup menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,18%, S&P 500 bertambah 1,1%, dan Nasdaq Composite terangkat 1,09%.
Kemarin, tiga indeks ini melemah sampai lebih dari 2%. Ini membuat harga aset di Wall Street menjadi lebih murah sehingga menarik untuk dikoleksi.
Kemudian, data terbaru di AS juga memberi angin segar. Jumlah klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan yang berakhir 20 Juni tercatat 1,48 juta, berkurang 60.000 dibandingkan sepekan sebelumnya. Sejak mencapai puncak di 6,86 juta pada Maret, klaim tunjangan pengangguran terus menurun yang menandakan dunia usaha mulai membuka lapangan kerja meski belum masif.
Data lainnya adalah pemesanan barang tahan lama (durable goods) yang pada Mei 2020 melonjak 15,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi rekor tertinggi sejak Juli 2014.
Sementara pemesanan barang modal inti (non-pertahanan dan di luar pesawat terbang) tumbuh 2,3% pada Mei 2020 dibandingkan sebulan sebelumnya. Ini menjadi pertumbuhan tertinggi sejak Januari 2016.
"Memang ada kabar baik yaitu dunia usaha mulai menjalankan roda bisnis mereka seiring reopening. Namun dengan kekhawatiran gelombang serangan kedua (second wave outbreak) virus corona, perusahaan akan sangat hati-hati untuk berinvestasi," kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam per 24 Juni adalah 2.336.615 orang. Bertambah 34.327 orang (1,49%) dibandingkan bulan sebelumnya.
Penambahan pasien 34.327 orang dalam sehari adalah yang tertinggi sejak 24 April. Sementara secara persentase, pertumbuhan 1,49% menjadi yang tertinggi sejak 20 Juni.
