
Kala Perekonomian No.1 Dunia Bersiap Menghadapi Wabah Corona

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama, anjloknya bursa Wall Street berpotensi merambat ke bursa saham Asia termasuk bursa dalam negeri.
Sentimen kedua, adalah dolar AS yang melemah membuat rupiah berpotensi bangkit. Hingga pukul 6:50 WIB, Dolar Index (DXY) terkoreksi 0,4% ke level 98,96.
Sentimen ketiga, yaitu penurunan harga minyak minyak mentah (crude oil). Harga minyak jenis brent di pasar spot dunia kembali terkoreksi 2,29% menjadi USD 54,9/barrel hingga pagi ini. Sedangkan light sweet juga turun 2,51% ke USD 50,1/barrel.
Bagi rupiah, penurunan harga minyak menjadi sebuah berkah, pasalnya Indonesia adalah negara net importir minyak, yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat harga minyak turun, maka biaya importasinya menjadi lebih murah.
Sentimen keempat, perkembangan orang dengan infeksi dan kematian akibat virus corona sementara tidak bertambah signifikan. Hal ini dapat membuat angin segar bagi bursa saham untuk menguat.
Sentimen kelima, bencana banjir di Jakarta dan sekitar membuat perekonomian kurang berjalan lancar sehingga berpotensi mempengaruhi mood pelaku pasar menjadi negatif.
