Newsletter

Kala Perekonomian No.1 Dunia Bersiap Menghadapi Wabah Corona

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 February 2020 07:16
Pasar Saham AS Alami “Sell Off”, Obligasi 10 Tahun Cetak Rekor
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Evan Vucci)

Aksi jual masif (Sell off) melanda bursa saham Amerika Serikat (AS). Perkembangan virus corona (covid-19) di luar China termasuk potensinya di Negeri Paman Sam menjadi salah satu penyebabnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok hingga 879 poin atau -3,15% ke level 27.081, S&P 500 amblas 97 poin atau -3,03% ke level 3.128, dan Nasdaq kehilangan 255 poin atau -2,77% ke 8.965.

Penurunan ini menempatkan Dow Jones dan S&P 500 lebih rendah 8% di bawah rekor tertinggi yang dicapai awal bulan ini. Nasdaq ditutup lebih rendah 8,9% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai 19 Februari 2020.

Saham teknologi seperti Apple dan Facebook jatuh ke zona merah dengan penurunan lebih dari 10% dari rekor tertingginya yang baru saja tercapai pada bulan Januari 2020 lalu.

"Volatilitas itu normal," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities. "Apa yang menyeramkan tentang anjloknya Wall Street dari rekor tertingginya adalah penyusupan akan penurunan yang begitu cepat dalam waktu singkat."

Salah satu alasan kuat yang menekan Wall Street ialah arahan dari Pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS agar bersiap-siap jika wabah virus korona memburuk di dalam negeri.

"Kami meminta publik Amerika untuk bekerja dengan kami untuk melakukan persiapan jika keadaan memburuk," kata Dr. Nancy Messonnier, pejabat tinggi di CDC, kepada wartawan.

Perkembangan virus corona diluar China kian memprihatinkan. Jumlah kasus corona di A.S relatif kecil dibandingkan dengan negara lain, tetapi ahli strategi mengatakan bahwa jumlahnya dapat bertumbuh dan lebih lanjut mengurangi sentimen positif investor di pasar modal.

Investor AS pun cenderung meninggalkan aset berisiko seperti saham dan membidik aset minim risiko obligasi pemerintah. Yield (imbal hasil) yang menjadi acuan tenor 10 tahun turun menjadi 1,33%, melewati level terendah sepanjang masa di 1,36%.

(yam)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular