Newsletter

Status Corona Darurat Global, Akankah Makin Hantui Pasar?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
31 January 2020 06:34
Wall Street Finish di Zona Hijau
Foto: Reuters
Beralih ke bursa saham Paman Sam, pagi tadi Wall Street ditutup di zona hijau setelah kemarin bergerak variatif terbatas. Tiga indeks utama bursa Wall Street kompak mencatatkan apresiasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,43%, indeks S&P 500 bertambah 0,31% dan indeks komposit Nasdaq juga ikut terapresiasi sebesar 0,26 %.

Setelah beberapa waktu lalu, Apple, Facebook, Microsoft dan Tesla merilis laporan keuangannya, kali ini giliran Amazon. CNBC Sama seperti dengan emiten lain di sektor teknologi, perusahaan e-commerce besutan orang terkaya nomor satu di dunia ini berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang kinclong pada kuartal IV-2019.

CNBC Internasional melaporkan, laba per lembar saham Amazon mencapai US$ 6,47/lembar jauh melampaui estimasi analis yang dihimpun Refinitiv sebesar US$ 4,03/lembar. Dilihat dari sisi top line pun, pendapatan Amazon masih lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun.

Amazon berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 87,44 miliar, sementara berdasarkan poling yang dihimpun Refinitiv, pendapatan Amazon diprediksi bakal membukukan pendapatan sebesar US$ 86,02 miliar.

Wall Street mampu menghijau di tengah gempuran sentimen negatif terutama terkait penyebaran virus corona yang makin meluas. Kemarin, Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengkonfirmasi bahwa virus ini dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Seorang pasien baru yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di AS adalah pria berusia 60 tahun yang merupakan suami dari wanita asal Chicago yang membawa virus tersebut sepulangnya dari Wuhan.

Menurut informasi petugas kesehatan setempat, pria tersebut berada dalam kondisi yang baik. Sementara istrinya masih dalam karantina di rumah sakit setempat. Saat ini petugas kesehatan sedang memonitor 21 pasien asal Illinois terkait adanya kemungkinan infeksi virus corona ini.

“Ini adalah kondisi yang serius” kata Nancy Mesonnier selaku Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Nasional CDC dilansir dari CNBC International. “Ke depan kami menduga, jumlah kasus akan semakin banyak, dengan bertambahnya kasus artinya kemungkinan penularan dari satu orang ke orang lain semakin tinggi”.

Sampai saat ini petugas kesehatan AS masih belum mengetahui apakah virus ini dapat menular sebelum seorang yang terinfeksi menampakkan adanya gejala atau tanda-tanda terserang penyakit.

Messioner meminta setiap petugas kesehatan di rumah sakit untuk tetap waspada dan melindungi diri dari segala kemungkinan.

Pemerintah saat ini sedang berupaya keras agar wabah ini tak meluas ke berbagai penjuru Amerika. Beberapa langkah yang sudah ditempuh adalah peningkatan screening di 20 bandara dan juga memberikan peringatan bepergian ke China.

Saat ini pemerintah AS melarang warganya untuk bepergian ke provinsi Hubei dan meminta warganya mempertimbangkan kembali rencananya jika hendak pergi ke China dengan destinasi selain Hubei. (twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular