
Newsletter
AS-Iran Tegang, Investor Cari Aman
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 January 2020 07:30

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama, anjloknya bursa Wall Street akhir pekan lalu tentu berpotensi mempengaruhi mood investor saham di Asia yang tidak terkecuali investor domestik yang responsive terhadap isu-isu negatif.
Sentimen kedua, adalah dolar AS yang mulai menipiskan pelemahan. Pada pukul 06:30 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama dunia) hanya melemah tipis hampir flat di 0,01%. Bangkitnya dolar berpotensi menekan rupiah.
Sentimen ketiga, yaitu kenaikan harga minyak minyak mentah (crude oil) yang masih berlanjut. Harga minyak jenis brent di pasar spot terpantau masih naik 1,25% menjadi US$ 69,6/barrel. Sedangkan light sweet juga naik 1,14% ke US$ 63,6/barrel.
Bagi rupiah, kenaikan harga minyak menjadi bencana, masalahnya Indonesia adalah negara net importir minyak. Saat harga minyak naik, maka biaya importasinya menjadi lebih mahal tentunya.
Sentimen Keempat, Tensi geopolitik Iran-AS berpotensi masih memanas sehingga investor akan cenderung mengoleksi instrumen yang lebih aman. Rupiah berpotensi melemah karena investor asing cenderung memilih mata uang hard currency demi menghindari penurunan investasi.
Sedangkan pasar saham akan cenderung tertekan karena pasar obligasi khususnya tenor panjang akan cenderung diburu demi mengamankan aset.
(yam)
Sentimen kedua, adalah dolar AS yang mulai menipiskan pelemahan. Pada pukul 06:30 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama dunia) hanya melemah tipis hampir flat di 0,01%. Bangkitnya dolar berpotensi menekan rupiah.
Sentimen ketiga, yaitu kenaikan harga minyak minyak mentah (crude oil) yang masih berlanjut. Harga minyak jenis brent di pasar spot terpantau masih naik 1,25% menjadi US$ 69,6/barrel. Sedangkan light sweet juga naik 1,14% ke US$ 63,6/barrel.
Bagi rupiah, kenaikan harga minyak menjadi bencana, masalahnya Indonesia adalah negara net importir minyak. Saat harga minyak naik, maka biaya importasinya menjadi lebih mahal tentunya.
Sentimen Keempat, Tensi geopolitik Iran-AS berpotensi masih memanas sehingga investor akan cenderung mengoleksi instrumen yang lebih aman. Rupiah berpotensi melemah karena investor asing cenderung memilih mata uang hard currency demi menghindari penurunan investasi.
Sedangkan pasar saham akan cenderung tertekan karena pasar obligasi khususnya tenor panjang akan cenderung diburu demi mengamankan aset.
(yam)
Next Page
Simak Agenda dan Data Hari Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular