Newsletter

Neraca Dagang Diramal Tekor, Pasar Finansial Bisa Merah Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 November 2019 06:36
Wall Street Variatif, S&P 500 Cetak Rekor Lagi
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Bursa saham AS (Wall Street) berakhir variatif pada perdagangan Kamis, dengan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Perundingan kesepakatan dagang AS-China yang terlihat buntu cukup membebani sentimen investor yang membuat indeks Dow Jones dan Nasdaq melemah.

Secara keseluruhan, Wall Street di pekan ini seakan menguat sendiri meninggalkan bursa saham di Asia dan Eropa. Ketiga indeks utama silih berganti mencetak rekor tertinggi.

Indeks S&P 500 mengakhiri perdagangan Kamis di level 3.096,63, menguat tipis 0,08% tetapi sudah cukup membawanya ke rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing melemah tipis 0,01% dan 0,04% ke level 27.781,96 dan 8.479,02.

Selain perkembangan perang dagang, ketua The Fed, Jerome Powell, yang kembali memberikan testimoninya di hadapan Kongres AS juga menjadi penggerak Wall Street.



"Tidak ada yang benar-benar booming dan berisiko runtuh melihat kondisi saat ini. Dengan kata lain, ini adalah gambaran yang cukup berkelanjutan" kata Powell di hari kedua testimoni Kamis kemarin, sebagaimana dilansir CNBC International.

Melihat Wall Street yang terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, pernyataan Powell tersebut dianggap positif, dan memberikan ruang ke depannya untuk terus menguat.

Penggerak lainnya, yakni data-data ekonomi AS yang dirilis Kamis kemarin juga bervariasi. Klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 225.000 pada pekan lalu, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juni.

Sementara indeks harga produsen naik 0,4% month-on-month (MoM) di bulan Oktober, dari bulan lalu yang turun alias minus 0,3%. Kenaikan di bulan Oktober tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi dalam enam bulan terakhir.

(pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular