
Newsletter
Hati-Hati! AS-China Buntu Lagi, Jerman Masuk Resesi Hari Ini?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 November 2019 07:02

Bursa saham AS (Wall Street) menghijau lagi pada perdagangan Rabu kemari, ketika indeks utama silih berganti mencetak rekor tertinggi. Terus menguatnya Wall Street mengabaikan fakta hubungan AS dengan China yang kembali merenggang.
Kali ini giliran Dow Jones dan S&P 500 yang mencetak rekor tertinggi, kedua indeks tersebut menguat 0,3% dan 0,1% ke 27.783,59 dan 3.094,04. Sementara indeks Nasdaq melemah tipis 0,05% ke level 8.482,1.
Kinerja apik emiten menjadi pemicu penguatan Dow Jones, saham Disney melesat 7,35% setelah mengumumkan layanan streaming terbarunya, Disney+ telah mencapai 10 juta subscriber sejak dirilis Selasa lalu. Berkat kenaikan 7,35% tersebut, kapitalisasi pasar Disney bertambah lebih dari US$ 13 miliar menjadi US$ 268 miliar.
Penguatan Wall Street bisa lebih tinggi lagi seandainya perundingan kesepakatan dagang AS-China berjalan mulus. Sejak Presiden AS menyebut China "curang" dalam pidatonya Selasa waktu setempat, berbagai kabar menyebutkan jika perundingan dagang kedua negara ternyata mengalami kebuntuan.
"Kita dapat melihat pasar bergerak naik, tapi kini akan tergantung dari perundingan kesepakatan dagang. Tidak mengejutkan jika kita mendapat kabar negatif kenaikan akan terhenti. Banyak tekanan dalam kesepakatan dagang, jika mereka gagal menandatangani kesepakatan fase satu, maka dampaknya akan cukup negatif" kata James Ragan, direktur riset wealth management di D.A Davidson, sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain itu, testimoni ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan Kongres AS juga menjadi perhatian para investor. Sesuai dengan perkiraan, Powell menegaskan tidak lagi memangkas suku bunga kecuali perekonomian AS memburuk.
The Fed sudah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin hingga menjadi 1,5-1,75%. Pemangkasan suku bunga tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Wall Street terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam satu bulan terakhir, indeks Dow Jones menguat 3,6%, S&P 500 4,2%, dan Nasdaq memimpin sebesar 5,3%.
(pap/dru)
Kali ini giliran Dow Jones dan S&P 500 yang mencetak rekor tertinggi, kedua indeks tersebut menguat 0,3% dan 0,1% ke 27.783,59 dan 3.094,04. Sementara indeks Nasdaq melemah tipis 0,05% ke level 8.482,1.
Kinerja apik emiten menjadi pemicu penguatan Dow Jones, saham Disney melesat 7,35% setelah mengumumkan layanan streaming terbarunya, Disney+ telah mencapai 10 juta subscriber sejak dirilis Selasa lalu. Berkat kenaikan 7,35% tersebut, kapitalisasi pasar Disney bertambah lebih dari US$ 13 miliar menjadi US$ 268 miliar.
Penguatan Wall Street bisa lebih tinggi lagi seandainya perundingan kesepakatan dagang AS-China berjalan mulus. Sejak Presiden AS menyebut China "curang" dalam pidatonya Selasa waktu setempat, berbagai kabar menyebutkan jika perundingan dagang kedua negara ternyata mengalami kebuntuan.
"Kita dapat melihat pasar bergerak naik, tapi kini akan tergantung dari perundingan kesepakatan dagang. Tidak mengejutkan jika kita mendapat kabar negatif kenaikan akan terhenti. Banyak tekanan dalam kesepakatan dagang, jika mereka gagal menandatangani kesepakatan fase satu, maka dampaknya akan cukup negatif" kata James Ragan, direktur riset wealth management di D.A Davidson, sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain itu, testimoni ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan Kongres AS juga menjadi perhatian para investor. Sesuai dengan perkiraan, Powell menegaskan tidak lagi memangkas suku bunga kecuali perekonomian AS memburuk.
The Fed sudah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin hingga menjadi 1,5-1,75%. Pemangkasan suku bunga tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Wall Street terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam satu bulan terakhir, indeks Dow Jones menguat 3,6%, S&P 500 4,2%, dan Nasdaq memimpin sebesar 5,3%.
(pap/dru)
Pages
Most Popular