Newsletter

IHSG Kembali Tertekan, Data Ekonomi Jadi Harapan

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
05 November 2019 07:11
Pasar Saham Positif di Negara Tetangga dan Dunia
Foto: Muhammad Sabki
Ya, di negara tetangga dan negara lain di dunia, sentimen positif damai dagang yang sedang happening sukses membuat pasar saham menguat.

Kemarin, indeks Shanghai di China naik 0,58%, indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,65%, indeks Straits Times di Singapura terapresiasi 0,21%, dan indeks Kospi di Korsel bertambah 1,43%. Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Jepang diliburkan kemarin seiring dengan peringatan Culture Day.

Jika sentimen positif sedang merebak, maka pasar obligasi di negara maju biasanya menunjukkan koreksi, karena mengindikasikan adanya peralihan dana dari pasar surat utang ke pasar ekuitas. Kemarin, pasar obligasi US Treasury di AS menunjukkan koreksi dan mengangkat yield-nya di pasar.

Tentunya, optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu telah memberi tenaga bagi mayoritas bursa saham di Benua Kuning hingga akhirnya kuat kembali.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross optimistis bahwa kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China akan bisa diteken pada bulannya 'November Rain'. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa jika kedua negara benar berhasil menyepakati kesepakatan dagang tahap satu, penandatanganan akan digelar di AS.

Jika AS dan China benar bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu, ada peluang bea masuk tambahan yang kini sudah diterapkan dan pemblokiran terhadap perusahaan-perusahaan asal China bisa dicabut. Jika ini yang terjadi, roda perekonomian dunia bisa dipacu untuk berputar lebih kencang.

Di sisi lain, masuknya Hong Kong ke periode resesi tak menghentikan aksi beli oleh pelaku pasar saham Asia. Apresiasi indeks Hang Seng yang mencapai 1,65% pada hari ini bahkan menandai apresiasi selama tiga hari beruntun.

Pada pekan lalu tepatnya hari Kamis (31/10/2019), Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019. Pada tiga bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).

Hari perdagangan yang positif juga terjadi di Pasar Eropa dan Wall Street. Di pasar saham AS, tiga indeks saham utama menguat semua dan kompak membentuk rekor tertinggi baru tadi pagi. Indeks Dow Jones Industrial Avg menguat 0,42% hingga menorehkan rekor di 27.462, S&P 500 naik 0,37% hingga 3.078, dan Nasdaq terapresiasi 0,56% menjadi 8.433.

Optimisme pasar setelah akhir pekan lalu sedang tinggi "dan membuat investor lebih mudah melanjutkan aksi beli dan dan keluar dari dinding kekhawatiran," uja Michael James, managing director of equity trading di Wedbush Securities asal Los Angeles.

Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve juga menjadi sentimen positif yang menambah katalis penguatan di pasar saham setelah keluarnya pernyataan optimistis dari pemerintah AS dan juga data tenaga kerja Oktober di AS.



Sama halnya di Eropa. Meskipun indeks-indeks utamanya tidak seluruhnya kompak mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa seperti saudaranya di Negeri Paman Sam, penguatan indeks-indeks utama di Benua Biru masih terjadi.


Hanya dua indeks yang menguat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu indeks CAC 40 di Perancis menjadi 5.842 dan indeks pan-Eropa Stoxx 600 yang menguat ke 403,41. Indeks DAX di Jerman naik ke 13.136 yang menjadi titik tertinggi sejak Mei 2018, sedangkan FTSE 100 di Inggris menguat hingga 7.365 yang menjadi level tertinggi sejak akhir September.

(irv)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular