
Prabowo Merapat ke Istana, IHSG Siap Tancap Gas?

Pada perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019) pelaku pasar patut mencermati beberapa sentimen. Pertama, kinerja Wall Street yang oke. Sebagai kiblat dari pasar keuangan dunia, hijaunya Wall Street pada perdagangan kemarin sangat mungkin memantik aksi beli di pasar keuangan Asia pada hari ini.
Sentimen kedua yang perlu dicermati pelaku pasar adalah seputar pengumuman kabinet yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memerintah selama lima tahun ke depan.
Pada hari Minggu (20/10/2019), Jokowi resmi mengemban periode keduanya sebagai presiden pasca dilantik di Gedung MPR/DPR RI. Ditemani wakilnya yang baru yakni Ma'ruf Amin, Jokowi akan kembali menjadi nahkoda Indonesia selama lima tahun ke depan.
Jokowi mengatakan bahwa pengumuman terkait kabinet yang akan mendampinginya di periode dua akan dilakukan kemarin pagi. Jokowi memberikan bocoran bahwa kabinet barunya akan diramaikan oleh wajah-wajah baru. Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Gedung MPR/DPR RI untuk dilantik.
"Besok dilihat. [...] Masih banyak [muka lama], tapi yang baru lebih banyak," kata Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Namun ternyata, pengumuman kabinet baru diundur hingga hari Rabu (22/10/2019). Hal ini diketahui pasca Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD selesai menghadap Jokowi di Istana Negara kemarin. Mahfud diketahui dipanggil Jokowi terkait dengan seleksi untuk menjadi menteri.
"Rabu saya kembali lagi jam 07.00 untuk diperkenalkan, jam 09.00 penyerahan SK, sesudah itu pelantikan," ujar Mahfud di Istana Negara usai menghadap Jokowi, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Sejauh ini, ada satu nama yang begitu diinginkan pelaku pasar untuk kembali dibawa oleh Jokowi ke periode dua, yakni Sri Mulyani Indrawati yang dalam periode satu Jokowi menjabat sebagai menteri keuangan.
Pelaku pasar yang merupakan CEO sebuah lembaga pemeringkat internasional mengatakan bahwa Sri Mulyani sudah pas ditempatnya dan ada baiknya dipertahankan sebagai Menteri Keuangan.
"Dua jempol untuk Sri Mulyani bisa menjaga stabilitas fiskal dan makro secara baik di tengah gempuran ketidakstabilan kondisi ekonomi global," tuturnya.
Sementara itu, kalangan bankir berpendapat sama.
"Sri Mulyani mengetahui dengan pasti kondisi keuangan negara dan tak ada lagi yang bisa menggantikannya untuk saat ini," terang salah seorang bankir senior.
Tim Riset CNBC Indonesia juga berpendapat bahwa Sri Mulyani merupakan salah satu menteri yang wajib dipertahankan oleh Jokowi.
Sepanjang periode satu pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani mengambil keputusan yang berani dengan meningkatkan utang dalam jumlah yang besar guna membiayai pembangunan. Hal ini dilakukannya guna mengompensasi penerimaan negara yang relatif lemah lantaran perekonomian global sedang melambat.
Tambahan utang di era Jokowi yang begitu pesat banyak dialokasikan untuk membangun infrastruktur, sebuah faktor yang sangat krusial dalam memajukan sebuah perekonomian.
Walaupun secara gencar menambah utang, Sri Mulyani tetap tidak melupakan yang namanya prinsip kehati-hatian. Semenjak kembali ke Indonesia untuk menjadi menteri keuangan di pemerintahan Jokowi, defisit fiskal selalu dijaga di level yang rendah.
Untuk diketahui, selain Mahfud, sosok yang dipanggil Jokowi ke Istana Negara kemarin termasuk Pendiri Gojek Nadiem Makarim. Berkemeja putih, Nadiem datang ke Istana dan dispekulasikan akan didapuk sebagai menteri digital. Lebih lanjut, Erick Thohir selaku mantan Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Amin dan Wishnutama selaku CEO NET ikut menyambangi Istana Negara.
Yang bisa dibilang cukup mengejutkan, ternyata Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus lawan Jokowi dalam kontenstasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 ikut diundang ke Istana.
Selepas bertemu Jokowi, Prabowo mengaku bahwa dirinya diminta oleh sang presiden untuk membantu pemerintahan di urusan pertahanan.
"Saudara sekalian, saya baru saja menghadap Bapak Presiden RI. Yang baru kemarin dilantik saya bersama Edhy Prabowo kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo di Istana Negara, Senin (21/10/2019).
"Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," lanjut Prabowo.
Bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintahan Jokowi tentu membuat tensi politik di tanah air menjadi adem. Hal ini sangat mungkin memantik aksi beli di bursa saham tanah air pada perdagangan hari ini.
Apalagi, kunjungan Prabowo ke Istana Negara kemarin baru terjadi pasca perdagangan di pasar keuangan tanah air berakhir sehingga pelaku pasar belum sempat melakukan price-in atas hal tersebut.
BERLANJUT KE HALAMAN 4 -> Simak Data dan Agenda Berikut
(ank/ank)