Newsletter

Kondisi Eksternal Kondusif, Saatnya BI Effect Bekerja!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 September 2019 06:34
Wall Street Juga Berakhir Variatif
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Senada dengan pasar finansial dalam negeri, bursa saham AS juga berakhir variatif. Berdasarkan data Refinitiv, indeks Dow Jones melemah 0,19%, S&P 500 stagnan, dan Nasdaq menguat tipis 0,07%.

Dengan demikian, Wall Street sudah dua hari berturut-turut berakhir variatif. Para investor masih terus mencerna pengumuman kebijakan moneter The Fed akibat belum jelasnya kemana arah kebijakan The Fed selanjutnya. 

Wall Street sebenarnya mengawali perdagangan dengan cukup meyakinkan, ketiga bursa utama berada di zona hijau. Tetapi kabar perundingan dagang AS-China membuat penguatan tersebut terpangkas. 





Penasehat Gedung Putih, Michael Pillsbury mengatakan Presiden AS, Donald Trump, siap menaikkan tarif impor lagi jika kesepakatan dagang dengan China tidak segera tercapai, ia juga mengatakan tarif yang berlaku saat ini merupakan "level rendah", sebagaimana dilansir South China Morning Post.

"Apakah presiden memiliki opsi untuk menaikkan tarif? Iya, tarif bisa dinaikkan lebih tinggi. Tarif saat ini masih rendah, dan bisa naik 50% atau 100%" kata Pillsbury dalam sebuah wawancara di Hong Kong. 

Wall Street terus memangkas penguatan setelah Hu Xijin, editor koran yang dimiliki Partai Komunis China mengatakan Tiongkok tidak akan terburu-buru untuk mencapai kesepakatan dagang. 

"Baik China maupun AS harus menghargai perundingan saat ini, Banyak pejabat AS salah membaca niat baik China, dan menganggap hal tersebut sebagai kelemahan Pemerintah Beijing. China tidak suka berbicara keras sebelum negosiasi, tapi saya tahu China tidak gegabah dalam mencapai kesepakatan seperti yang dipikirkan AS" kata Hu Xijin melalui akun Twitternya. 

Meski demikian, beberapa analis di Wall Street optimis dengan perundingan dagang kali ini yang dimulai pada Kamis kemarin. Para negosiator dari kedua belah pihak mempersiapkan pertemuan level tinggi yang akan digelar awal Oktober nanti yang akan menentukan apakah Pemerintah Washington ataupun Beijing dapat mencapai kesepakatan atau kembali menerapkan tarif impor yang sebelumnya ditunda kenaikannya. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3) 

(pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular