
The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, BI?

The Fed akhirnya memutuskan kembali memangkas suku bunga (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2%, tetapi hal tersebut belum cukup mendongkrak kinerja bursa saham AS.
Wall Street mengakhiri perdagangan dengan bervariasi, indeks Dow Jones menguat 0,1%, S&P 500 mendatar, dan Nasdaq malah melemah 0,1%.
Sebelum suku bunga dipangkas, pelaku pasar sempat dibuat "galau" apakah suku bunga The Fed akan dipangkas lagi di pekan ini. Kini setelah FFR resmi dipangkas, pelaku pasar kembali dibuat "galau" dengan panduan kebijakan yang diberikan.
Dampak dinamika global terhadap outlook perekonomian AS, serta inflasi yang rendah menjadi alasan utama The The Fed memangkas suku bunga. Alasan tersebut masih sama dengan bulan Juli lalu ketika bank sentral paling powerful di dunia ini memangkas suku bunga 25 bps.
The Fed kini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2,2%, dibandingkan proyeksi yang diberikan pada Juni lalu sebesar 2,1%, meski untuk proyeksi jangka panjang masih tetap 1,9%. Proyeksi inflasi masih tetap sebesar 1,9% di tahun ini, dan 2,5% untuk jangka panjang.
Dalam konferensi pers yang berlangsung usai pengumuman suku bunga, bos The Fed Jerome Powell mengatakan bisa saja melakukan pemangkasan suku bunga secara "beruntun" jika ekonomi menunjukkan pelambatan, tapi ia belum melihat hal tersebut saat ini.
Para pelaku pasar masih mencerna kemana arah kebijakan The Fed selanjutnya. Meski The Fed memangkas suku bunga, namun pendapat para pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) terbelah alias tidak kompak. Dua anggota FOMC tidak setuju The Fed memangkas suku bunga, satu lainnya meminta suku bunga dipangkas 50 bps.
Bahkan untuk arah kebijakan selanjutnya juga menunjukkan perbedaan pendapat, sehingga pelaku pasar masih menebak-nebak apakah The Fed akan kembali memangkas suku bunga di sisa tahun ini atau tidak. Hal ini yang membuat Wall Street gagal melanjutkan penguatan sehari sebelumnya.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(pap)