Newsletter

Waduh! The Fed Mungkin Gak Pangkas Suku Bunga Lho..

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 September 2019 06:18
Suplai Minyak Segera Pulih, Wall Street Bangkit
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Bursa saham AS berakhir menguat pada perdagangan Selasa. Meski demikian perjalanannya tidak mudah, Wall Street membuka perdagangan di zona merah, sebelum perlahan merangkak naik.

Indeks Dow Jones menguat 0,13% ke level 27.110,80, S&P 500 naik 0,26% ke 3.005,70, dan Nasdaq memimpin dengan naik 0,4% ke level 8.186,01.

Suplai minyak global yang akan segera pulih kembali menjadi sentimen positif bagi Wall Street. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan produksi minyak Arab Saudi akan kembali normal di akhir September.

Serangan pesawat drone di akhir pekan lalu membuat tingkat produksi salah satu eksportir minyak terbesar di dunia tersebut sedang berkurang sebanyak 5,7 juta barel/hari, jumlah tersebut lebih dari separuh produksi Negeri Gurun Pasir. Angka 5,7 juta barel/hari juga sekira 5% produksi dunia.

Pulihnya produksi minyak Arab Saudi tentunya bisa mengembalikan harga minyak ke level "normal", setelah naik lebih dari 10% pada Senin kemarin. Di tengah kondisi ekonomi global yang sedang melambat, harga minyak yang semakin mahal akan semakin memperparah pelambatan ekonomi.

Harga minyak mentah jenis Brent pada perdagangan Selasa melemah lebih dari 6% sementara jenis West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 5%. Kedua jenis minyak mentah tersebut di awal pekan menguat masing-masing 13% dan 12%.

Bursa saham AS mendapat momentum penguatan setelah Presiden Trump mengatakan kesepakatan dagang AS-China akan segera terjadi. Trump mengatakan China membeli produk pertanian AS dalam jumlah besar, dan menyatakan kesepakatan dagang kemungkinan akan tercapai sebelum Pemilu di AS tahun 2020, atau sehari setelahnya. 


Dari sisi data ekonomi, produksi industri AS naik signifikan 0,6% month-on-month dari bulan sebelumnya yang turun 0,1%. Data ini melengkapi beberapa data bagus yang diriliis pekan lalu, seperti penjualan ritel, yang menambah sentimen positif ke bursa saham.

Selain itu, investor saat ini tengah menanti hasil rapat kebijakan The Fed, yang membuat kenaikan Wall Street menjadi terbatas.

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

 

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular