
Newsletter
Waspada! AS dan China Resmi Terapkan Tarif Baru
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
02 September 2019 06:19

Beralih ke Wall Street, mayoritas tiga indeks utama di AS bergerak cukup stagnan, tapi masih mampu mengakhiri perdagangan akhir pekan kemarin di zona hijau.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,16% dan indeks S&P 500 hanya naik tipis 0,06%. Sedangkan indeks Nasdaq membukukan koreksi 0,15%.
Wall Street bergerak landai pada perdagangan terakhir bulan lalu disebabkan investor memilih mengambil sikap hati-hati sambil menunggu apa yang akan terjadi di September.
"Ini adalah kumpulan hari 'menahan-napas' dengan volume rendah," ucap Wille Delwiche, ahli strategi investasi di Baird, dilansir dari CNBC International.
"Masyarakat sedang berhenti sejenak, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi di bulan depan dan minggu depan," tambahnya.
Terlebih lagi, sentimen investor juga tertekan pekan kemarin karena transaksi di pasar surat berharga AS (US Treasury bills) meningkatkan kekhawatiran atas terjadinya resesi.
Imbal hasil di surat berharga AS tenor 10 tahun masih lebih rendah dibandingkan dengan tenor 2 tahun, di mana inversi tersebut sudah bertahan selama 6 hari berturut-turut.
Untuk diketahui, Inversi berarti yield jangka pendek lebih tinggi ketimbang yang jangka panjang, menandakan investor meminta jaminan lebih karena menilai ada risiko dalam waktu dekat. Kondisi ini menjadi sinyal akan adanya resesi dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, dalam sepekan, sejatinya ketiga indeks utama tersebut membukukan penguatan sekitar 3%. Indeks DJIA menguat 3,02%, indeks Nasdaq naik 3,03%, dan indeks S&P 500 naik 2,79%.
Penguatan pekan ini didorong oleh sentimen positif bahwa baik perwakilan dagang dari China maupun AS masih terus menjaga komunikasi yang efektif.
Selain itu, data ekonomi Negeri Paman Sam sejauh ini masih terlihat kuat dengan belanja konsumen Juli yang naik 0,6%. Data yang dirilis pada Jumat (30/8/2019) tersebut melampaui ekspektasi analis dalam polling Reuters yang memprediksi hanya 0,5%.
Di sisi lain, indeks keyakinan konsumen masih berada di level tertingginya nyaris dalam 20 tahun terakhir.
(BERLANJUT KE HALAMAN TIGA) (dwa)
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,16% dan indeks S&P 500 hanya naik tipis 0,06%. Sedangkan indeks Nasdaq membukukan koreksi 0,15%.
Wall Street bergerak landai pada perdagangan terakhir bulan lalu disebabkan investor memilih mengambil sikap hati-hati sambil menunggu apa yang akan terjadi di September.
"Ini adalah kumpulan hari 'menahan-napas' dengan volume rendah," ucap Wille Delwiche, ahli strategi investasi di Baird, dilansir dari CNBC International.
"Masyarakat sedang berhenti sejenak, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi di bulan depan dan minggu depan," tambahnya.
Terlebih lagi, sentimen investor juga tertekan pekan kemarin karena transaksi di pasar surat berharga AS (US Treasury bills) meningkatkan kekhawatiran atas terjadinya resesi.
Imbal hasil di surat berharga AS tenor 10 tahun masih lebih rendah dibandingkan dengan tenor 2 tahun, di mana inversi tersebut sudah bertahan selama 6 hari berturut-turut.
Untuk diketahui, Inversi berarti yield jangka pendek lebih tinggi ketimbang yang jangka panjang, menandakan investor meminta jaminan lebih karena menilai ada risiko dalam waktu dekat. Kondisi ini menjadi sinyal akan adanya resesi dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, dalam sepekan, sejatinya ketiga indeks utama tersebut membukukan penguatan sekitar 3%. Indeks DJIA menguat 3,02%, indeks Nasdaq naik 3,03%, dan indeks S&P 500 naik 2,79%.
Penguatan pekan ini didorong oleh sentimen positif bahwa baik perwakilan dagang dari China maupun AS masih terus menjaga komunikasi yang efektif.
Selain itu, data ekonomi Negeri Paman Sam sejauh ini masih terlihat kuat dengan belanja konsumen Juli yang naik 0,6%. Data yang dirilis pada Jumat (30/8/2019) tersebut melampaui ekspektasi analis dalam polling Reuters yang memprediksi hanya 0,5%.
Di sisi lain, indeks keyakinan konsumen masih berada di level tertingginya nyaris dalam 20 tahun terakhir.
(BERLANJUT KE HALAMAN TIGA) (dwa)
Pages
Most Popular