
Newsletter
Awas, Klaim Sepihak dari Trump Bisa Kembali Rontokkan IHSG!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 August 2019 06:31

Beralih ke AS, Wall Street mencetak apresiasi pada perdagangan kemarin: indeks Dow Jones naik 1,05%, indeks S&P 500 menguat 1,1%, dan indeks Nasdaq Composite melejit 1,32%.
Wall Street sukses bangkit pasca sudah terpuruk pada pekan lalu. Dalam sepekan kemarin, indeks Dow Jones turun 0,99%, indeks S&P 500 ambruk 1,44%, dan indeks Nasdaq Composite anjlok 1,83%.
Koreksi begitu dalam yang dibukukan bursa saham Negeri Paman Sam menjelang akhir pekan membuat kinerjanya begitu mengecewakan jika dihitung secara mingguan. Pada perdagangan hari Jumat (23/8/2019), indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,37%, indeks S&P 500 ambruk 2,59%, dan indeks Nasdaq Composite merosot 3%.
Membuncahnya harapan bahwa AS-China akan bisa meneken kesepakatan dagang membuat pelaku pasar memburu saham-saham di AS pada perdagangan kemarin. Berbicara di hadapan reporter di sela-sela pertemuan dengan para pimpinan negara-negara Group of Seven (G-7) di Prancis, Trump menyebut bahwa kedua negara akan mulai berbincang dengan sangat serius.
"China menelepon delegasi tingkat tinggi kami di bidang perdagangan tadi malam dan mengatakan 'mari kembali ke meja perundingan' sehingga kami akan melakukannya dan saya rasa mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka telah sangat tersakiti namun mereka sadar bahwa inilah langkah yang tepat untuk dilakukan dan saya memiliki rasa hormat yang besar untuk itu. Ini adalah perkembangan yang sangat positif untuk dunia," kata Trump, dilansir dari CNBC International.
Saham-saham yang sangat sensitif terhadap perkembangan perang dagang AS-China pun dibuat melesat karenanya. Pada penutupan perdagangan, harga saham Micron dan Advanced Micro Devices selaku pembuat chip melesat masing-masing sebesar 1,1% dan 2,5%. Sementara itu, harga saham raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino, Apple, melejit 1,9%.
Wajar jika pelaku pasar begitu mengapresiasi mendinginnya hubungan dagang AS-China. Pasalnya, tak hanya saling balas bea masuk, Trump tampak sudah semakin all-in dalam menghadapi perang dagang dengan China.
Sebelum mengumumkan bea masuk baru terhadap importasi produk asal China pada hari Jumat kemarin, melalui serangkaian cuitan di Twitter, Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan asal AS untuk meninggalkan China.
"Perusahaan-perusahaan hebat asal AS dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif atas China, termasuk membawa perusahaan-perusahaan Anda pulang dan membuat produk-produk Anda di AS," cetus Trump.
Memang, hingga saat ini belum jelas apakah Trump memang punya kuasa untuk mengutus perusahaan-perusahaan asal AS untuk hengkang dari China. Namun, jika ternyata sampai ada celah di sistem hukum AS yang bisa dimanfaatkan Trump untuk mengeksekusi perintahnya tersebut, dampaknya dipastikan akan parah.
Bagaimana tidak, sejauh ini China merupakan penyuplai barang terbesar bagi AS. Ada begitu banyak perusahaan-perusahaan AS yang membangun pabrik di sana lantaran biaya produksi yang lebih murah.
BERLANJUT KE HALAMAN 3 -> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (ank)
Wall Street sukses bangkit pasca sudah terpuruk pada pekan lalu. Dalam sepekan kemarin, indeks Dow Jones turun 0,99%, indeks S&P 500 ambruk 1,44%, dan indeks Nasdaq Composite anjlok 1,83%.
Koreksi begitu dalam yang dibukukan bursa saham Negeri Paman Sam menjelang akhir pekan membuat kinerjanya begitu mengecewakan jika dihitung secara mingguan. Pada perdagangan hari Jumat (23/8/2019), indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,37%, indeks S&P 500 ambruk 2,59%, dan indeks Nasdaq Composite merosot 3%.
Membuncahnya harapan bahwa AS-China akan bisa meneken kesepakatan dagang membuat pelaku pasar memburu saham-saham di AS pada perdagangan kemarin. Berbicara di hadapan reporter di sela-sela pertemuan dengan para pimpinan negara-negara Group of Seven (G-7) di Prancis, Trump menyebut bahwa kedua negara akan mulai berbincang dengan sangat serius.
"China menelepon delegasi tingkat tinggi kami di bidang perdagangan tadi malam dan mengatakan 'mari kembali ke meja perundingan' sehingga kami akan melakukannya dan saya rasa mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka telah sangat tersakiti namun mereka sadar bahwa inilah langkah yang tepat untuk dilakukan dan saya memiliki rasa hormat yang besar untuk itu. Ini adalah perkembangan yang sangat positif untuk dunia," kata Trump, dilansir dari CNBC International.
Saham-saham yang sangat sensitif terhadap perkembangan perang dagang AS-China pun dibuat melesat karenanya. Pada penutupan perdagangan, harga saham Micron dan Advanced Micro Devices selaku pembuat chip melesat masing-masing sebesar 1,1% dan 2,5%. Sementara itu, harga saham raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino, Apple, melejit 1,9%.
Wajar jika pelaku pasar begitu mengapresiasi mendinginnya hubungan dagang AS-China. Pasalnya, tak hanya saling balas bea masuk, Trump tampak sudah semakin all-in dalam menghadapi perang dagang dengan China.
Sebelum mengumumkan bea masuk baru terhadap importasi produk asal China pada hari Jumat kemarin, melalui serangkaian cuitan di Twitter, Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan asal AS untuk meninggalkan China.
"Perusahaan-perusahaan hebat asal AS dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif atas China, termasuk membawa perusahaan-perusahaan Anda pulang dan membuat produk-produk Anda di AS," cetus Trump.
Memang, hingga saat ini belum jelas apakah Trump memang punya kuasa untuk mengutus perusahaan-perusahaan asal AS untuk hengkang dari China. Namun, jika ternyata sampai ada celah di sistem hukum AS yang bisa dimanfaatkan Trump untuk mengeksekusi perintahnya tersebut, dampaknya dipastikan akan parah.
Bagaimana tidak, sejauh ini China merupakan penyuplai barang terbesar bagi AS. Ada begitu banyak perusahaan-perusahaan AS yang membangun pabrik di sana lantaran biaya produksi yang lebih murah.
BERLANJUT KE HALAMAN 3 -> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular