
Newsletter
Hari Ini Masih Soal Resesi
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 March 2019 05:23

Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif tetapi jauh lebih baik dibandingkan kinerja akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,07%, S&P 500 turun 0,08%, dan Nasdaq Composite melemah 0,06%.
Kalau dilihat-lihat, bursa saham New York berakhir datar-datar saja nyaris flat. Namun ini jauh lebih baik ketimbang kemarin di mana DJIA anjlok 1,77%, S&P 500 ambrol 1,89%, dan Nasdaq Composite jatuh 2,5%.
Hari ini, perdagangan di Wall Street berlangsung hati-hati dengan DJIA cs bolak-baik di zona hijau dan merah. Investor tampak belum tenang, sedikit-sedikit masih menengok pasar obligasi pemerintah.
Inversi masih terjadi di obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun. Pada pukul 04:12 WIB, yield obligasi pemerintah Negeri Adidaya tenor 3 bulan adalah 2,4474% sementara untuk tenor 10 tahun ada di 2,4054%.
Oleh karena itu, pelaku pasar sebenarnya masih mencemaskan risiko resesi. Namun karena Wall Street kemarin sudah terkoreksi parah, maka hari ini adalah saatnya membeli meski tidak dalam jumlah banyak.
Volume perdagangan di Wall Street hari ini melibatkan 6,96 miliar unit saham. Cukup jauh dibandingkan rata-rata perdagangan 20 hari terakhir yaitu 7,69 miliar. Terlihat sekali bahwa investor masih sangat 'paranoid'.
"Tempo hari kita khawatir yield obligasi 10 tahun bisa naik sampai 4% dan inflasi meroket. Sekarang malah kita bicara tentang resesi dan suku bunga turun. Ada perubahan tone yang cukup drastis," ujar Eric Kuby, Chief Investment Officer di North Star Investment Management Corp yang berbasis di Chicago, mengutip Reuters.
Faktor lain yang menyebabkan koreksi di Wall Street adalah saham Apple yang anjlok 1,21%. Apple baru saja memperkenalkan layanan terbarunya yaitu televisi berbayar Apple TV+.
Meski punya nama besar, tetapi Apple punya sederet pesaing kelas paus di bisnis tersebut. Misalnya Netflix, Hulu, sampai Disney+. Persaingan yang ketat membuat investor agak khawatir dengan bisnis baru Apple ini.
Sementara DJIA mampu menyeberang ke zona hijau karena saham Boeing yang melambung 2,29%. Boeing berkomitmen untuk menyediakan pembaruan (upgrade) perangkat lunak pesawat seri 737 MAX secara gratis kepada para pelanggannya.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Kalau dilihat-lihat, bursa saham New York berakhir datar-datar saja nyaris flat. Namun ini jauh lebih baik ketimbang kemarin di mana DJIA anjlok 1,77%, S&P 500 ambrol 1,89%, dan Nasdaq Composite jatuh 2,5%.
Hari ini, perdagangan di Wall Street berlangsung hati-hati dengan DJIA cs bolak-baik di zona hijau dan merah. Investor tampak belum tenang, sedikit-sedikit masih menengok pasar obligasi pemerintah.
Inversi masih terjadi di obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun. Pada pukul 04:12 WIB, yield obligasi pemerintah Negeri Adidaya tenor 3 bulan adalah 2,4474% sementara untuk tenor 10 tahun ada di 2,4054%.
Oleh karena itu, pelaku pasar sebenarnya masih mencemaskan risiko resesi. Namun karena Wall Street kemarin sudah terkoreksi parah, maka hari ini adalah saatnya membeli meski tidak dalam jumlah banyak.
Volume perdagangan di Wall Street hari ini melibatkan 6,96 miliar unit saham. Cukup jauh dibandingkan rata-rata perdagangan 20 hari terakhir yaitu 7,69 miliar. Terlihat sekali bahwa investor masih sangat 'paranoid'.
"Tempo hari kita khawatir yield obligasi 10 tahun bisa naik sampai 4% dan inflasi meroket. Sekarang malah kita bicara tentang resesi dan suku bunga turun. Ada perubahan tone yang cukup drastis," ujar Eric Kuby, Chief Investment Officer di North Star Investment Management Corp yang berbasis di Chicago, mengutip Reuters.
Faktor lain yang menyebabkan koreksi di Wall Street adalah saham Apple yang anjlok 1,21%. Apple baru saja memperkenalkan layanan terbarunya yaitu televisi berbayar Apple TV+.
Meski punya nama besar, tetapi Apple punya sederet pesaing kelas paus di bisnis tersebut. Misalnya Netflix, Hulu, sampai Disney+. Persaingan yang ketat membuat investor agak khawatir dengan bisnis baru Apple ini.
Sementara DJIA mampu menyeberang ke zona hijau karena saham Boeing yang melambung 2,29%. Boeing berkomitmen untuk menyediakan pembaruan (upgrade) perangkat lunak pesawat seri 737 MAX secara gratis kepada para pelanggannya.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Most Popular