
Newsletter
Donald Trump dan Jempol Keramatnya Mengguncang Dunia
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 February 2019 05:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia menyelesaikan perdagangan kemarin dengan baik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama menguat.
Kemarin, IHSG finis dengan penguatan 0,37%. IHSG bergerak searah dengan bursa saham utama Asia di mana indeks Nikkei 225 naik 0,48%, Hang Seng menguat 0,5%, Shanghai Composite meroket 5,6%, Kospi bertambah 0,09%, dan Straits Times terangkat 0,07%.
Sementara di perdagangan pasar spot valas, rupiah menguat 0,28% terhadap dolar AS. Mata uang utama Benua Kuning juga mayoritas menguat, dan rupiah menjadi yang terbaik kedua setelah yuan China.
Faktor utama penyebab hijaunya pasar keuangan Asia adalah damai dagang AS-China yang semakin mendekati kenyataan. Setelah dialog intensif selama 2 pekan di Beijing dan Washington, sudah begitu banyak kemajuan yang diraih. Kedua negara bahkan sudah menyepakati perjanjian yang mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
Hubungan yang semakin baik tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump untuk memperpanjang masa 'gencatan senjata' yang sedianya berakhir pada 1 Maret. Artinya selepas tanggal tersebut, AS tidak akan menaikkan bea masuk bagi importasi produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Tidak hanya itu, Trump juga mengundang Presiden China Xi Jinping ke resor golf Ma-a-Lago di Florida untuk menyelesaikan dan meneken kesepakatan dagang. Jika kesepakatan telah ditandatangani, maka perang dagang AS-China secara resmi berakhir.
"Saya senang mendapat laporan bahwa AS telah mencapai kemajuan yang substansial dalam pembicaraan dagang dengan China dalam hal struktural seperti perlindungan terhadap kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang, dan lain-lain. Sebagai hasil dari pembicaraan yang produktif ini, saya akan menunda kenaikan tarif yang sedianya dijadwalkan terjadi pada 1 Maret. Saya juga akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Xi di Mar-a-Lago untuk finalisasi kesepakatan. Ini adalah akhir pekan yang menyenangkan bagi AS dan China!" cuit Trump melalui Twitter, kemarin.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Damai dagang AS-China membawa harapan akan pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik. Oleh karena itu, investor tidak lagi bermain aman dan menyerbu aset-aset berisiko di negara berkembang termasuk Indonesia. Arus modal yang mengalir deras membuat IHSG dan rupiah bergerak ke utara alias menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Optimisme di Benua Kuning pun menular hingga ke New York. Tiga indeks utama di Wall Street menghijau, di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,23%, S&P 500 menguat 0,12%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,36%.
Seperti halnya di Asia, bursa saham New York juga terimbas sentimen positif damai dagang AS-China. Lagi-lagi melalui cuitan di Twitter, Donald Trump menegaskan komitmennya untuk menunda kenaikan tarif bea masuk produk-produk made in China.
"Kesepakatan dagang dengan China (dan yang lainnya) sudah dalam tahap lanjutan. Hubungan kedua negara sangat kuat. Saya telah memutuskan menunda kenaikan tarif bea masuk. Mari kita lihat apa yang akan terjadi?" cuit Trump.
Dalam pertemuan dengan para gubernur di Gedung Putih, Trump juga menegaskan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk menyepakati sebuah perjanjian dagang. Kesepakatan ini akan dirampungkan dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Xi dalam waktu dekat.
"Saya rasa ini (kesepakatan dagang) akan terwujud, dan bisa segera. Hubungan (AS-China) begitu baik, kedua pihak sudah sangat-sangat dekat (dengan kesepakatan dagang). "Kami akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi lagi, akan ada penandatanganan. Semoga semua bisa diselesaikan, kami sudah sangat-sangat dekat," tegas Trump.
Saham-saham perusahaan manufaktur yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama melesat dan menjadi motor penggerak Wall Street. Maklum, damai dagang akan membuat penjualan mereka di China kembali meningkat.
Apalagi China berkomitmen untuk membeli lebih banyak produk asal AS. Kabarnya, China siap memborong produk Made in USA senilai US$ 1,2 triliun.
Harga saham Caterpillar melesat 1,97%. Kemudian Boeing naik 0,67% dan 3 M bertambah 0,59%.
Selain damai dagang, Trump juga memberikan angin segar kepada pasar yaitu rencana pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan dua pemimpin tersebut dijadwalkan berlangsung pada 27-28 Februari.
"Berangkat ke Vietnam untuk pertemuan dengan Kim Jong Un. Berharap akan terjadi pertemuan yang produktif!" cuit Trump di Twitter.
Sentimen kedua tentu adalah hawa damai dagang AS-China. Sepertinya sentimen ini masih cukup kuat untuk menjadi mesin pendorong penguatan IHSG cs.
Tidak hanya Trump, Beijing pun mengeluarkan pernyataan bernada optimisme. Wang Yi, Penasihat Negara China, menyebutkan bahwa perundingan dagang dengan AS telah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Ada kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, ada harapan untuk menciptakan stabilitas hubungan bilateral kedua negara dan perekonomian global secara luas," kata Wang, mengutip Reuters.
Semoga hari ini akan datang lagi kabar baik terkait damai dagang AS-China. Ini akan semakin membakar semangat pelaku pasar sehingga menjamin penguatan IHSG dan rupiah.
Sentimen kedua adalah nilai tukar dolar AS yang sepertinya masih tertekan. Pada pukul 05:05 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,07%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini terkoreksi 0,41%.
Damai dagang AS-China masih akan menjadi pemberat langkah mata uang Negeri Paman Sam. Pencarian investor terhadap aset-aset berisiko menyebabkan safe haven asset seperti dolar AS kehilangan karismanya. Dolar AS sepi peminat sehingga nilainya melemah.
Situasi ini lagi-lagi bisa dimanfaatkan rupiah untuk mencetak apresiasi. Jika hari ini rupiah kembali menguat, maka mata uang Tanah Air akan mencetak hattrick. Penguatan tiga hari beruntun.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
Penguatan rupiah juga akan didukung oleh sentimen ketiga yaitu penurunan harga minyak. Pada pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 3,55% dan light sweet amblas 3,2%.
Penyebab kejatuhan harga si emas hitam adalah Trump, bintang pasar hari ini. Jempol keramat Trump yang mengetik cuitan di Twitter kembali mengguncang dunia, berhasil mengirim harga minyak ke posisi terendah sejak 14 Februari.
"Harga minyak sudah terlalu tinggi. OPEC, tolong rileks dan santai saja. Dunia tidak bisa menerima kenaikan harga, terlalu rawan!" tegas Trump.
Trump memang sudah lama mengkritik OPEC, Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak, karena harga minyak yang terus menanjak. Menurutnya, harga minyak yang mahal akan mengganggu proses pemulihan ekonomi.
Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak juga lebih merupakan musibah ketimbang berkah. Penurunan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Sesuatu yang tentu menguntungkan bagi negara net importir minyak seperti Indonesia.
Artinya, devisa yang 'terbakar' untuk impor minyak dan produk-produk turunannya juga akan lebih sedikit. Ini membuat rupiah memiliki modal yang lebih besar sehingga berpeluang untuk menguat.
Sentimen keempat adalah investor layak memantau perkembangan rencana pertemuan Trump-Kim di Vietnam. Segala sesuatu yang berbau perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea bisa menjadi sentimen positif yang menenangkan pasar.
"Dengan denuklirisasi penuh, Korea Utara akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Tanpa itu (denuklirisasi), maka sama saja dengan sekarang. Pemimpin Kim tentu akan membuat keputusan yang bijak," cuit Trump di Twitter.
"Saya tidak ingin terburu-buru, saya tidak ingin membuat orang lain terburu-buru. Saya hanya tidak ingin ada uji coba (peluncuran misil). Selama tidak ada uji coba, saya senang," lanjutnya.
Jika potensi gesekan di Semenanjung Korea bisa sirna, maka sebuah risiko besar bisa dihapus di benak pelaku pasar. Investor sudah tidak perlu mencemaskan risiko geopolitik di wilayah tersebut sehingga bisa beraktivitas dengan tenang.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
Investor juga perlu mencermati agenda korporasi yang akan diselenggarakan pada hari ini, yaitu:
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Untuk mendapatkan informasi seputar data-data pasar, silakan klik di sini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article IHSG Sudah Bangkit Saatnya Rupiah Menguat
Kemarin, IHSG finis dengan penguatan 0,37%. IHSG bergerak searah dengan bursa saham utama Asia di mana indeks Nikkei 225 naik 0,48%, Hang Seng menguat 0,5%, Shanghai Composite meroket 5,6%, Kospi bertambah 0,09%, dan Straits Times terangkat 0,07%.
Sementara di perdagangan pasar spot valas, rupiah menguat 0,28% terhadap dolar AS. Mata uang utama Benua Kuning juga mayoritas menguat, dan rupiah menjadi yang terbaik kedua setelah yuan China.
Faktor utama penyebab hijaunya pasar keuangan Asia adalah damai dagang AS-China yang semakin mendekati kenyataan. Setelah dialog intensif selama 2 pekan di Beijing dan Washington, sudah begitu banyak kemajuan yang diraih. Kedua negara bahkan sudah menyepakati perjanjian yang mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
Hubungan yang semakin baik tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump untuk memperpanjang masa 'gencatan senjata' yang sedianya berakhir pada 1 Maret. Artinya selepas tanggal tersebut, AS tidak akan menaikkan bea masuk bagi importasi produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Tidak hanya itu, Trump juga mengundang Presiden China Xi Jinping ke resor golf Ma-a-Lago di Florida untuk menyelesaikan dan meneken kesepakatan dagang. Jika kesepakatan telah ditandatangani, maka perang dagang AS-China secara resmi berakhir.
"Saya senang mendapat laporan bahwa AS telah mencapai kemajuan yang substansial dalam pembicaraan dagang dengan China dalam hal struktural seperti perlindungan terhadap kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang, dan lain-lain. Sebagai hasil dari pembicaraan yang produktif ini, saya akan menunda kenaikan tarif yang sedianya dijadwalkan terjadi pada 1 Maret. Saya juga akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Xi di Mar-a-Lago untuk finalisasi kesepakatan. Ini adalah akhir pekan yang menyenangkan bagi AS dan China!" cuit Trump melalui Twitter, kemarin.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Damai dagang AS-China membawa harapan akan pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik. Oleh karena itu, investor tidak lagi bermain aman dan menyerbu aset-aset berisiko di negara berkembang termasuk Indonesia. Arus modal yang mengalir deras membuat IHSG dan rupiah bergerak ke utara alias menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Seperti halnya di Asia, bursa saham New York juga terimbas sentimen positif damai dagang AS-China. Lagi-lagi melalui cuitan di Twitter, Donald Trump menegaskan komitmennya untuk menunda kenaikan tarif bea masuk produk-produk made in China.
"Kesepakatan dagang dengan China (dan yang lainnya) sudah dalam tahap lanjutan. Hubungan kedua negara sangat kuat. Saya telah memutuskan menunda kenaikan tarif bea masuk. Mari kita lihat apa yang akan terjadi?" cuit Trump.
Dalam pertemuan dengan para gubernur di Gedung Putih, Trump juga menegaskan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk menyepakati sebuah perjanjian dagang. Kesepakatan ini akan dirampungkan dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Xi dalam waktu dekat.
"Saya rasa ini (kesepakatan dagang) akan terwujud, dan bisa segera. Hubungan (AS-China) begitu baik, kedua pihak sudah sangat-sangat dekat (dengan kesepakatan dagang). "Kami akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi lagi, akan ada penandatanganan. Semoga semua bisa diselesaikan, kami sudah sangat-sangat dekat," tegas Trump.
Saham-saham perusahaan manufaktur yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama melesat dan menjadi motor penggerak Wall Street. Maklum, damai dagang akan membuat penjualan mereka di China kembali meningkat.
Apalagi China berkomitmen untuk membeli lebih banyak produk asal AS. Kabarnya, China siap memborong produk Made in USA senilai US$ 1,2 triliun.
Harga saham Caterpillar melesat 1,97%. Kemudian Boeing naik 0,67% dan 3 M bertambah 0,59%.
Selain damai dagang, Trump juga memberikan angin segar kepada pasar yaitu rencana pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan dua pemimpin tersebut dijadwalkan berlangsung pada 27-28 Februari.
"Berangkat ke Vietnam untuk pertemuan dengan Kim Jong Un. Berharap akan terjadi pertemuan yang produktif!" cuit Trump di Twitter.
Ya, pertemuan Trump-Kim juga menyebarkan aura positif di pasar. Pelaku pasar berharap pertemuan kedua setelah di Singapura tahun lalu tersebut akan semakin menegaskan proses perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Jika ini tercapai, maka satu risiko besar yaitu konflik geopolitik di wilayah tersebut akan sirna. Tentu pelaku pasar akan lebih tenang.
Jadi, tampaknya Wall Street patut berterima kasih kepada Trump. Berkat sosok sang presiden, sentimen positif menghinggapi Wall Street sehingga mampu menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
Sentimen kedua tentu adalah hawa damai dagang AS-China. Sepertinya sentimen ini masih cukup kuat untuk menjadi mesin pendorong penguatan IHSG cs.
Tidak hanya Trump, Beijing pun mengeluarkan pernyataan bernada optimisme. Wang Yi, Penasihat Negara China, menyebutkan bahwa perundingan dagang dengan AS telah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Ada kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, ada harapan untuk menciptakan stabilitas hubungan bilateral kedua negara dan perekonomian global secara luas," kata Wang, mengutip Reuters.
Semoga hari ini akan datang lagi kabar baik terkait damai dagang AS-China. Ini akan semakin membakar semangat pelaku pasar sehingga menjamin penguatan IHSG dan rupiah.
Sentimen kedua adalah nilai tukar dolar AS yang sepertinya masih tertekan. Pada pukul 05:05 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,07%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini terkoreksi 0,41%.
Damai dagang AS-China masih akan menjadi pemberat langkah mata uang Negeri Paman Sam. Pencarian investor terhadap aset-aset berisiko menyebabkan safe haven asset seperti dolar AS kehilangan karismanya. Dolar AS sepi peminat sehingga nilainya melemah.
Situasi ini lagi-lagi bisa dimanfaatkan rupiah untuk mencetak apresiasi. Jika hari ini rupiah kembali menguat, maka mata uang Tanah Air akan mencetak hattrick. Penguatan tiga hari beruntun.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
Penguatan rupiah juga akan didukung oleh sentimen ketiga yaitu penurunan harga minyak. Pada pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 3,55% dan light sweet amblas 3,2%.
Penyebab kejatuhan harga si emas hitam adalah Trump, bintang pasar hari ini. Jempol keramat Trump yang mengetik cuitan di Twitter kembali mengguncang dunia, berhasil mengirim harga minyak ke posisi terendah sejak 14 Februari.
"Harga minyak sudah terlalu tinggi. OPEC, tolong rileks dan santai saja. Dunia tidak bisa menerima kenaikan harga, terlalu rawan!" tegas Trump.
Trump memang sudah lama mengkritik OPEC, Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak, karena harga minyak yang terus menanjak. Menurutnya, harga minyak yang mahal akan mengganggu proses pemulihan ekonomi.
Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak juga lebih merupakan musibah ketimbang berkah. Penurunan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Sesuatu yang tentu menguntungkan bagi negara net importir minyak seperti Indonesia.
Artinya, devisa yang 'terbakar' untuk impor minyak dan produk-produk turunannya juga akan lebih sedikit. Ini membuat rupiah memiliki modal yang lebih besar sehingga berpeluang untuk menguat.
Sentimen keempat adalah investor layak memantau perkembangan rencana pertemuan Trump-Kim di Vietnam. Segala sesuatu yang berbau perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea bisa menjadi sentimen positif yang menenangkan pasar.
"Dengan denuklirisasi penuh, Korea Utara akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Tanpa itu (denuklirisasi), maka sama saja dengan sekarang. Pemimpin Kim tentu akan membuat keputusan yang bijak," cuit Trump di Twitter.
"Saya tidak ingin terburu-buru, saya tidak ingin membuat orang lain terburu-buru. Saya hanya tidak ingin ada uji coba (peluncuran misil). Selama tidak ada uji coba, saya senang," lanjutnya.
Jika potensi gesekan di Semenanjung Korea bisa sirna, maka sebuah risiko besar bisa dihapus di benak pelaku pasar. Investor sudah tidak perlu mencemaskan risiko geopolitik di wilayah tersebut sehingga bisa beraktivitas dengan tenang.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
- Rilis data pembangunan rumah baru di AS periode Desember 2018 (20:30 WIB).
- Rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) AS periode Februari (22:00 WIB).
- Rilis Indeks Iklim Konsumen Jerman versi Gfk periode Maret (14:00 WIB).
Investor juga perlu mencermati agenda korporasi yang akan diselenggarakan pada hari ini, yaitu:
Perusahaan | Jenis Kegiatan | Waktu |
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) | RUPSLB | - |
PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) | RUPSLB | 10:00 WIB |
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) | RUPS Tahunan | 14:00 WIB |
PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) | RUPSLB | 14:00 WIB |
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Indikator | Tingkat |
Pertumbuhan ekonomi (2018 YoY) | 5,17% |
Inflasi (Januari 2019 YoY) | 2,82% |
BI 7 Day Reverse Repo Rate (Februari 2019) | 6% |
Defisit anggaran (APBN 2019) | -1,84% PDB |
Transaksi berjalan (2018) | -2,98% PDB |
Neraca pembayaran (2018) | -US$ 7,13 miliar |
Cadangan devisa (Januari 2019) | US$ 120,07 miliar |
Untuk mendapatkan informasi seputar data-data pasar, silakan klik di sini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article IHSG Sudah Bangkit Saatnya Rupiah Menguat
Most Popular