Polling CNBC Indonesia

Konsensus Pasar: BI Diramal Tahan Bunga Acuan di 6%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 January 2019 11:45
Rupiah Belum Butuh 'Suntikan'
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Melihat 'kode keras' dari Perry dan The Fed yang semakin hati-hati, sangat beralasan pelaku pasar memperkirakan BI punya banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga acuan. Apalagi melihat rupiah yang menguat sejak awal tahun, belum perlu 'suntikan' kenaikan suku bunga untuk membuat berinvestasi di aset-aset berbasis rupiah lebih menarik.  

Sejak akhir 2018 hingga kemarin, rupiah menguat 2,02% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Tanpa kenaikan suku bunga, investor sudah berbondong-bondong masuk ke pasar keuangan Indonesia yang kemudian membuat rupiah perkasa. 

Sementara itu, Moody's Analytics dalam laporannya menyatakan masih terlalu awal untuk menyatakan siklus kenaikan suku bunga acuan di Indonesia sudah berakhir. Namun dalam jangka pendek, di mana The Fed lebih mengedepankan posisi dovish, BI memiliki waktu untuk setidaknya menahan suku bunga acuan. 

"Arah kebijakan moneter The Fed pada 2019 terlihat dovish dan ini berkontribusi terhadap stabilitas pasar keuangan Indonesia. Namun masih terlalu dini untuk menyatakan siklus pengetatan sudah selesai, karena risiko di negara berkembang masih tinggi," sebut kajian Moody's.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular