
Newsletter
Hari Ini Harinya Bank Sentral
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
20 December 2018 05:28

Kabar buruk datang dari Wall Street, di mana tiga indeks utama melemah tajam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,49%, S&P 500 amblas 1,36%, dan Nasdaq Composite ambrol 2,17%.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, hasil rapat The Fed memainkan peran penting dalam menentukan pergerakan pasar, termasuk di bursa saham New York hari ini. Sesuai perkiraan, Federal Funds Rate benar-benar naik 25 bps menjadi 2,25-2,5% atau median 2,375%.
The Fed juga mengubah target median suku bunga acuan dari 3,1% menjadi 2,8% pada akhir 2019. Artinya hanya butuh kenaikan sekitar 50 bps, yang bisa dicapai melalui dua kali kenaikan suku bunga saja. Sesuai perkiraan, ucapkan selamat tinggal kepada kenaikan suku bunga acuan tiga kali pada 2019.
Namun yang membuat pelaku pasar grogi adalah pernyataan Powell pada konferensi pers usai rapat, yaitu The Fed akan melanjutkan normalisasi neraca. Sejak krisis keuangan global 1 dekade lalu, The Fed memang rajin membeli surat-surat berharga untuk memberikan stimulus kepada perekonomian (quantitative easing). Sekarang ekonomi AS sudah jauh lebih baik, sehingga The Fed ingin merampingkan neracanya yang begitu gemuk akibat banyaknya koleksi surat berharga.
Sebenarnya normalisasi neraca The Fed pun bukan sesuatu yang baru, sudah digaungkan sejak tahun lalu. Namun entah mengapa investor cemas ketika Powell kembali menegaskan akan melepas kepemilikan The Fed di berbagai surat berharga secara bertahap.
"Saya rasa pengurangan di neraca berlangsung mulus dan sesuai dengan tujuan awalnya. Saya tidak akan mengubah itu," tegas Powell dalam konferensi pers, mengutip Reuters.
Investor menilai kala The Fed melepas kepemilikan surat-surat berharga, maka efeknya akan hampir sama dengan menaikkan suku bunga acuan yaitu menyedot likuiditas. Artinya, ke depan likuiditas akan masih cenderung ketat sehingga sepertinya perlambatan ekonomi akan sulit dihindari.
The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 2,3% pada 2019. Melambat cukup signifikan dibandingkan 2018 yang diperkirakan sekitar 3%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, hasil rapat The Fed memainkan peran penting dalam menentukan pergerakan pasar, termasuk di bursa saham New York hari ini. Sesuai perkiraan, Federal Funds Rate benar-benar naik 25 bps menjadi 2,25-2,5% atau median 2,375%.
The Fed juga mengubah target median suku bunga acuan dari 3,1% menjadi 2,8% pada akhir 2019. Artinya hanya butuh kenaikan sekitar 50 bps, yang bisa dicapai melalui dua kali kenaikan suku bunga saja. Sesuai perkiraan, ucapkan selamat tinggal kepada kenaikan suku bunga acuan tiga kali pada 2019.
Namun yang membuat pelaku pasar grogi adalah pernyataan Powell pada konferensi pers usai rapat, yaitu The Fed akan melanjutkan normalisasi neraca. Sejak krisis keuangan global 1 dekade lalu, The Fed memang rajin membeli surat-surat berharga untuk memberikan stimulus kepada perekonomian (quantitative easing). Sekarang ekonomi AS sudah jauh lebih baik, sehingga The Fed ingin merampingkan neracanya yang begitu gemuk akibat banyaknya koleksi surat berharga.
Sebenarnya normalisasi neraca The Fed pun bukan sesuatu yang baru, sudah digaungkan sejak tahun lalu. Namun entah mengapa investor cemas ketika Powell kembali menegaskan akan melepas kepemilikan The Fed di berbagai surat berharga secara bertahap.
"Saya rasa pengurangan di neraca berlangsung mulus dan sesuai dengan tujuan awalnya. Saya tidak akan mengubah itu," tegas Powell dalam konferensi pers, mengutip Reuters.
Investor menilai kala The Fed melepas kepemilikan surat-surat berharga, maka efeknya akan hampir sama dengan menaikkan suku bunga acuan yaitu menyedot likuiditas. Artinya, ke depan likuiditas akan masih cenderung ketat sehingga sepertinya perlambatan ekonomi akan sulit dihindari.
The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 2,3% pada 2019. Melambat cukup signifikan dibandingkan 2018 yang diperkirakan sekitar 3%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular