Newsletter

Perang Dagang Boleh Reda, Kisruh AS-Iran di Depan Mata

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
25 July 2018 06:36
Kinerja Google Dongkrak Wall Street
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan kinerja positif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,79%, S&P 500 menguat 0,48%, dan Nasdaq bertambah 0,47%. 

Penyebab utama penguatan Wall Street adalah kinerja emiten yang solid. Saham Alphabet Inc, perusahaan indusk Google, melonjak 3,89% dan menjadi pendorong utama di Wall Street. 

Pada kuartal II-2018, laba per saham (Earnings Per Share/EPS) Alphabet mencapai US$ 10,58. Di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan sebesar US$ 9,52. Pendapatan yang mencapai US$ 32,66 miliar pun berada di atas konsensus pasar yang memperkirakan di angka US$ 32,17 miliar. 

Padahal Alphabet sedang mengalami pukulan telak karena didenda US$ 5 miliar di Eropa karena persaingan tidak sehat dengan menggunakan sistem operasi Android sebagai alat untuk menancapkan dominasi. Hal ini menyebabkan laba bersih turun 8,57% ke 3,2 miliar. 

Namun sepertinya investor masih yakin bahwa Alphabet punya masa depan cerah. Selain iklan, Alphabet juga serius mengembangkan lini bisnis lainnya seperti aplikasi, layanan komputasi awan (cloud computing), atau layanan internet. Untuk bisnis-bisnis baru ini, Alphabet rela berinvestasi cukup besar. 

Perkembangan perang dagang juga cukup suportif buat Wall Street. Awalnya investor cemas karena komentar terbaru Presiden AS Donald Trump. Dalam cuitan di Twitter, Trump menegaskan instrumen bea masuk adalah yang terbaik untuk melindungi Negeri Paman Sam. 

"Bea masuk adalah yang terbaik! Negara yang selama ini memperlakukan AS tidak adil dalam hal perdagangan, akan dikenakan bea masuk. Sesimpel itu. Ingat, kita adalah 'celengan' yang selama ini dirampok. Semua akan baik!" cuit akun @realDonaldTrump. 

Namun, retorika Trump membutuhkan pengesahan dari legislatif untuk menjadi kebijakan yang bisa diterapkan di lapangan. Dalam hal ini, kebijakan bea masuk tidak akan melalui proses yang mulus. 

"Upaya Presiden agar AS mendapatkan kesepakatan yang terbaik adalah hal yang bagus. Namun kalau melihat pajak atau bea masuk, saya rasa ada instrumen lain yang bisa digunakan," ujar Paul Ryan, Ketua Kongres AS dari Partai Republik, mengutip Reuters. 

Artinya, langkah Trump yang siap mengenakan bea masuk terhadap importasi senilai US$ 500 miliar dari China tidak akan bisa diterapkan begitu saja. Malah jika kandas di legislatif, maka rencana tersebut bisa gagal. Ini membuat tensi perang dagang mereda. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular