Newsletter

Trump 'Obok-obok' Dolar AS, Mari Kita Lihat Dampaknya

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 July 2018 05:08
Komentar Trump dan Perang Dagang Bebani Wall Street
Foto: REUTERS/Stephen Yang
Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,53%, S&P 500 turun 0,39%, dan Nasdaq minus 0,51%. 

Setidaknya ada dua penyebab koreksi di bursa saham New York. Pertama adalah kritikan Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed yang terus-menerus menaikkan suku bunga acuan. Trump menilai kebijakan ini akan menghambat laju ekonomi Negeri Paman Sam. 

"Kita membaik, dan setiap kali kita mambaik mereka ingin menaikkan bunga. Saya tidak senang dengan itu, tetapi pada saat yang sama saya juga mempersilakan mereka melakukan yang terbaik. Saya hanya tidak suka kita sudah bekerja keras di bidang ekonomi tetapi kemudian suku bunga naik," ungkap Trump dalam wawancara bersama CNBC International. 

Posisi bank sentral yang independen seharusnya bersih dari campur tangan pemerintah. Sikap ini dipegang teguh oleh presiden-presiden AS sebelum Trump. Namun eks taipan properti ini bukan hanya sekali 'mengobok-obok' kebijakan moneter.

"Saya hanya menyatakan hak saya sebagai warga negara. Ada yang mengatakan 'sebaiknya Anda jangan katakan itu sebagai seorang presiden'. Saya tidak peduli karena pandangan saya belum berubah," tegasnya. 

Sepertinya investor khawatir ke depan bukan tidak mungkin pemerintah AS mencampuri urusan bank sentral. Ketika bank sentral sudah tidak lagi independen dan bisa disusupi oleh kepentingan pemerintah, maka itu adalah masalah. 

Belum lagi ada kekhawatiran hubungan bank sentral dan pemerintah bisa memburuk bila Trump terlalu banyak mengintervensi. Hubungan yang tidak harmonis antara otoritas fiskal dan moneter tentu bukan sesuatu yang menggembirakan. 

Sentimen kedua yang 'membanting' Wall Street adalah laporan keuangan emiten yang kurang solid. Saham eBay jatuh sampai 10,11% karena proyeksi yang mengecewakan. 

Dalam conference call dengan investor, eBay mengungkapkan pendapatan tahun ini ada di kisaran US$ 10,75-10,85 miliar. Turun dari perkiraan sebelumnya yaitu US$ 10,9-11,1 miliar. Juga lebih rendah dari konsensus pasar yaitu US$ 10,95 miliar. 

Salah satu penyebabnya adalah dolar AS yang terlalu kuat, sehingga membuat biaya pengiriman ke luar negeri yang dipatok menggunakan greenback menjadi semakin mahal. Konsumen pun berkurang, dan membuat pendapatan eBay turun US$ 150 juta tahun ini. 

Saham penerbit kartu kredit American Express (Amex) juga menjadi pemberat Wall Street karena anjlok 2,73%. Penyebabnya adalah terlalu banyak kompensasi (rewards) yang diberikan kepada konsumen sehingga pengeluaran pun membengkak. 

Pada kuartal II-2018, total pendapatan Amex adalah US$ 10 miliar atau naik 9%. Namun pengeluaran untuk rewards tumbuh 11% menjadi US$ 2,43 miliar. Meski masih membukukan laba U$ 1,62 miliar, tetapi investor menilai bisnis Amex kurang sehat sehingga 'menghukum' sahamnya. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular