Newsletter

Harinya Bank Sentral

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
19 July 2018 05:58
Wall Street Variatif, Laporan Keuangan Terus Positif
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,32%, S&P 500 bertambah 0,22%, tetapi Nasdaq minus tipis 0,19%. 

Musim laporan keuangan (earnings season) menjadi bahan bakar laju Wall Street. Bahkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters menaikkan proyeksi rata-rata pertumbuhan laba emiten pada kuartal II-2018 dari 20,7% menjadi 21,4%. 

Saham Morgan Stanley naik 2,81% setelah laporan kinerja kuartal II-2018. Laba Morgan Stanley melonjak 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 2,4 miliar. Laba per shaam (Earnings per Share/EPS) menjadi US$ 1,25, di atas konsensus pasar yang memperkirakan US$ 1,11. 

"Kita semua melihat reli yang sangat bagus. Penyebabnya adalah kinerja keuangan dan valuasi pasar. Kalau saja tidak adaa apa-apa di bidang perdagangan, pasar akan lebih baik dari ini," ujar Wayne Kaufman, Chief Marke Analyst do Phoenix Finansial Service yang berbasis di New York, seperti dikutip Reuters. 

Perang dagang memang menjadi risiko buat Wall Street. Jerome Powell, Gubernur The Federal Reserve/The Fed, menyinggung soal itu kala berpidato di depan Kongres AS. 

"Jika proses ini menghasilkan perdagangan dunia dengan tarif bea masuk yang lebih tinggi dan itu bertahan dalam waktu cukup lama, maka itu akan buruk bagi ekonomi. Bukan maksud kami mengkritik kebijakan (pemerintah), tetapi buktinya sudah sangat jelas bahwa negara yang membuka perdagangannya akan punya produktivitas yang lebih tinggi. Mereka punya pendapatan yang lebih besar," papar Powell di depan Kongres, seperti dikutip Reuters. 

Powell menambahkan, dunia usaha di Negeri Paman Sam sudah menunjukkan kekhawatiran mengenai perang dagang. Meski dampaknya belum terlihat dari angka-angka, tetapi kegelisahan sudah merebak. 

"Kita belum melihatnya terefleksikan dalam angka-angka, karena AS adalah ekonomi dengan ukuran US$ 20 triliun sehingga perlu waktu untuk itu bisa muncul. Namun kami mendengar banyak cerita mengenai perusahaan yang mulai khawatir dan memutuskan untuk berinvestasi atau tidak berdasarkan isu ini," ungkap Powell. 

Kegalauan dunia usaha itu terekam dalam Beige Book yang dikeluarkan The Fed, hasil kompilasi dari 12 negara bagian. "Pengusaha di seluruh distrik menyatakan kekhawatirannya mengenai bea masuk. Di sebagian besar distrik, dilaporkan ada kenaikan harga dan gangguan pasokan karena kebijakan perdagangan yang baru," sebut laporan The Fed. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular