Polling CNBC Indonesia

Konsensus Pasar: BI Diramal Tahan Bunga Acuan di 5,25%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 July 2018 09:41
Tahan atau Naik?
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Namun, pelaku pasar menilai BI belum akan mengeksekusi kenaikan suku bunga pada bulan ini. Pasalnya, kenaikan suku bunga 100 basis poin pada tahun ini dikebut dalam waktu yang singkat. Perlu sedikit jeda sebelum kenaikan suku bunga berikutnya. 

"Kami memperkirakan BI menaikkan lagi suku bunga acuan sebesar 50 basis poin sampai akhir tahun, meski pekan ini sepertinya masih ditahan," sebut Radhika Rao, Ekonom DBS. 

Kenaikan suku bunga lebih lanjut, tambah Rao, memang tidak terhindarkan. Saat ini satu-satunya harapan untuk menopang nilai tukar rupiah adalah aliran modal portofolio di sektor keuangan alias hot money. Ekspor masih sulit diharapkan karena aura perang dagang yang semakin terasa dan penurunan harga minyak sawit mentah (CPO), komoditas ekspor andalan Indonesia. 

"BI perlu menaikkan suku bunga untuk menjaga rupiah dari volatilitas eksternal. Sebab, modal portofolio sangat dibutuhkan untuk menutup lubang di transaksi berjalan (current account)," demikian Rao. 

Sementara suara dari kubu yang memperkirakan kenaikan, ada Moody's Analytics. Lembaga ini meramal BI akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,5%. Menurut Moody's, saat ini BI menjadi salah satu bank sentral yang paling agresif karena derasnya aliran modal keluar (capital outflows). 

Di pasar saham, investor asing sudah membukukan jual bersih Rp 50,73 triliun sejak awal tahun. Sementara di obligasi negara, kepemilikan asing berkurang Rp 4,46 triliun dalam periode yang sama. 

Moody's menilai BI sudah cukup banyak melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi negara untuk meredakan tekanan terhadap rupiah. Namun rupiah masih saja cenderung melemah. Sejak awal tahun, rupiah melemah 5,6% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

"Rupiah mencapai titik terlemahnya sejak Oktober 2015, meski bank sentral sudah cukup agresif di pasar," sebut riset Moody's. Oleh karena itu, Moody's sampai pada kesimpulan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut sudah tidak bisa ditunda lagi.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular