Newsletter

Awas Bahaya Laten Perang Dagang!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 June 2018 05:42
Wall Street Anjlok Gara-gara Perang Dagang
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dari Wall Street, tiga indeks utama mengawali pekan dengan kurang mulus. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,33%, S&P 500 amblas 1,37%, dan Nasdaq jatuh 2,21%. 

Setali tiga uang dengan Asia, sentimen perang dagang menjadi penyebab utama koreksi di Wall Street. Restriksi investasi menjadi salah satu yang menjadi kekhawatiran investor. Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyebutkan ppelarangan investasi tidak hanya berlaku untuk China tetapi seluruh negara yang diduga ingin mencuri teknologi AS.  

"Pernyataan akan segera keluar dan itu (pelarangan investasi) tidak spesifik kepada China, tetapi kepada semua negara yang mencoba mencuri teknologi kami," tegas Mnuchin melalui kicauan di Twitter. 

Namun pernyataan Mnuchin diluruskan oleh Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih. Menurut Navarro, sejauh ini pihak yang dilaporkan masuk dalam kebijakan larangan investasi hanya China.  

Dalam wawancara dengan CNBC Internasional, Navarro menyatakan Kementerian Keuangan AS akan melapor kepada Presiden Trump pada akhir pekan ini mengenai larangan investasi terhadap China. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan teknologi dan kekayaan intelektual sehingga bisa menyejahterakan rakyat AS di masa depan.  

Saham perusahaan-perusahaan teknologi, yang menjadikan China sebagai pasar ekspor utama, berjatuhan akibat sentimen perang dagang dan investasi ini. Di Nasdaq, indeks tech-heavy anjlok 2,1% sementara di S&P 500, indeks teknologi jatuh 2,3%. 

Satu lagi saham yang menjadi pemberat Wall Street adalah Harley-Davidson. Uni Eropa akan mengenakan bea masuk kepada moge (motor gede) ini, sehingga Harley-Davidson mempertimbangkan akan memindahkan fasilitas produksi ke luar negeri untuk sepeda motor yang akan dikirim ke Eropa. Dengan begitu, bea masuk bisa dihindari karena sepeda motor tersebut bukan made in USA

Harley-Davidson memperkirakan pengenaan bea masuk di Eropa bisa membebani perusahaan sebesar US 90-100 juta (Rp 1,27-1,41 triliun) per tahun. Kisah Harley-Davidson ini membuat sahamnya amblas sampai 6%. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular