Newsletter

BI Siap Naikkan Suku Bunga, Bagaimana Respons IHSG?

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 May 2018 06:08
Iran dan Black Panther Warnai Wall Street
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir relatif stagnan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,01%, S&P 500 turun 0,03%, dan Nasdaq hanya menguat 0,02%.

Wall Street awalnya bergerak melemah, didorong oleh kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan. Ini mengakibatkan aliran dana terkonsentrasi ke pasar valas dan membuat dolar AS masih perkasa. Pasar saham pun dibiarkan merana.

Namun kemudian muncul berita dari Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran. AS pun akan segera kembali menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Negeri Persia.

“Perjanjian dengan Iran ini sangat buruk dan hanya menguntungkan satu pihak. Seharusnya tidak pernah dibuat. AS akan mengenakan sanksi ekonomi dalam tingkatan tertinggi,” tegas Trump, seperti dilansir Reuters.

Pernyataan Trump dikhawatirkan akan meningkatkan tensi di Timur Tengah. Apalagi Teheran beraksi keras atas sikap Washington ini.

Hassan Rouhani, Presiden Iran, mengatakan negaranya akan terus menjalankan kesepakatan meski tanpa AS. Rouhani juga menegaskan bahwa langkah AS adalah sesuatu yang illegal dan merusak tatanan internasional.

Kesepakatan nuklir dengan Iran dibuat oleh AS dan pada 2015 kala pemerintahan Presiden Barack Obama. Oleh karena itu, Obama sampai angkat suara mengomentari kebijakan Trump.

“Keluar dari perjanjian ini tanpa adanya pelanggaran dari pihak Iran adalah sebuah kesalahan serius,” tegas Obama dalam penyataan tertulisnya.

Obama mungkin ada benarnya. Iran memang tidak terlihat melakukan pelanggaran. Iran juga sudah menghentikan program pengayaan uranium mereka.

Kekhawatiran AS dan sekutunya di Timur Tengah (seperti Israel dan Arab Saudi) adalah peran Iran yang semakin kuat di wilayah Teluk. Iran memainkan peranan penting dalam upaya penyelesaian konflik di Yaman, Suriah, Libanon, dan Irak. Posisi Iran di Timur Tengah yang semakin kuat tentu membuat penguasa tradisional terusik.

Ketika sanksi dijatuhkan, maka Iran akan sulit menjual minyaknya. Padahal, produksi minyak Iran cukup besar yaitu mencapai 3,8 juta barel/hari yang 2,5 juta barel/hari dialokasikan untuk pasar ekspor. China, India, Jepang, dan Korea Selatan adalah beberapa negara yang banyak membeli minyak dari Iran.

Terputusnya pasokan minyak dari Iran akan menyebabkan harga naik. Ke depan, harga si emas hitam akan semakin terkerek ke atas kala sanksi terhadap Iran sudah diterapkan.

Kenaikan harga minyak menjadi sentimen positif di Wall Street, yang membuat emiten-emiten sektor energi lebih diapresiasi oleh investor. Namun positifnya kinerja sektor energi ini datang terlambat, dan tidak mampu mengangkat Wall Street lebih tinggi.

Selain harga minyak, Wall Street juga terselamatkan oleh Black Panther. Berkat film superhero asal Wakanda ini, pendapatan Disney pada kuartal I-2018 naik 9,1% menjadi US$ 14,55 miliar. Saham Disney pada perdagangan hari ini naik 0,5%.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular