Newsletter

Wall Street Memerah, Sektor Komoditas Layak Diperhatikan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 April 2018 07:00
Wallstreet Memerah Dipicu Tiga Sektor
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Wall Street berakhir di teritori negatif pada Kamis, dengan saham-saham di tiga sektor menjadi penyumbang utamanya yakni saham sektor konsumer, sektor properti, dan teknologi. Mayoritas saham produsen chip berbasis di Asia terkoreksi karena melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan.

Misalnya, Taiwan Semiconductor Manufacturing yang pendapatannya pada kuartal kedua diprediksi hanya US$7,9 miliar, atau di bawah ekspektasi pasar senilai US$8,8 miliar. Kondisi ini memicu aksi jual terhadap saham teknologi lainnya seperti saham Apple, Nvidia, Micron, dan Advanced Micro Devices (AMD).

Dari sektor konsumer, saham Procter & Gamble Co turun 3,3% setelah raksasa industri konsumer tersebut setuju membeli Merck KGaA yang berbasis di Jerman.

Akibatnya, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,34% atau 83,18 poin ke 24.664,89, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,57% atau 15,51 poin ke 2.693,13 dengan 9 dari 11 sektor utamanya terjebak di teritori negatif. Nasdaq juga terkoreksi, sebesar 0,78%, ke 7.238,06.

Rilis kinerja keuangan korporasi menjadi andalan pelaku pasar di Amerika Serikat (AS) untuk mengoleksi beberapa saham unggulan, di tengah minimnya sentimen positif. Hanya sektor keuangan dan energi yang masih menguat. Saham American Express melompat 7,6% setelah melaporkan kinerja keuangan positif yang mengalahkan ekspektasi.

Para pelaku pasar masih mengukur peluang kenaikan suku bunga, setelah surat berharga AS berjatuh tempo 10 tahun naik 2,9%.
Pada awal tahun 2018, kenaikan imbal hasil di surat berharga yang sama memicu koreksi di bursa saham AS karena investor khawatir inflasi naik lebih tinggi dari perkiraan. 

Di sisi lain, angka pengangguran AS masih di atas ekspektasi, setelah data resmi pemerintah AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 232.000. Philadelphia Fed index menyentuh 23,2 pada April, atau lebih tinggi dari estimasi Reuters sebesar 20. (ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular