
Perang Dagang dan Harga Minyak Hantui IHSG

Kabar buruk datang dari New York, tiga indeks utama di bursa Wall Street jatuh cukup dalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,9%, S&P 500 melemah 2,23%, dan Nasdaq berkurang 2,74%.
Sentimen perang dagang yang membebani bursa Asia menular ke Wall Street, dengan dampak yang lebih parah. Saham-saham teknologi yang pada perdagangan akhir pekan lalu menjadi pendorong penguatan Wall Street kini lagi-lagi menjadi biang kerok koreksi.
Harga saham Intel anjlok 6,07%, Cisco Systems melemah 4,38%, Microsoft turun 3,01%, dan Apple berkurang 0,66%. Saham-saham teknologi dipersepsikan menjadi korban perang dagang karena bahan baku asal China menjadi sulit masuk ke AS.
Selain itu, isu domestik juga menerpa Wall Street. Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan serangan kepada Amazon yang dituding terlalu kuat sehingga mematikan pemain di bisnis ritel lainnya.
"Pebisnis ritel kita, para pembayar pajak yang patuh, menutup toko mereka di penjuru negeri. Ini bukan kesetaraan! Mereka kurang beruntung dan ini akan berubah!" tegas Trump dalam cuitannya di Twitter.
Cuitan Trump itu cukup untuk membuat saham Amazon melemah cukup dalam. Saat penutupan, saham perusahaan yang didirikan Jeff Bezos ini minus 5,2%.
Pekan pekan lalu, situs berita Axios melaporkan, Presiden Trump ingin agar seluruh pemain mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak ada yang mendominasi. Trump disebut khawatir karena banyak pemain di sektor ritel yang terpaksa gulung tikar akibat Amazon yang terlalu kuat.
"Presiden selalu mengatakan bahwa beliau ingin menciptakan kesetaraan bagi seluruh pelaku usaha. Namun untuk saat ini belum ada kebijakan spesifik," tutur Sarah Sanders, Juru Bicara Gedung Putih.
Selain Amazon, isu domestik juga menghantam Tesla. Harga saham perusahaan yang digawangi Elon Musk ini turun 5,1% karena sentimen negatif yang datang bertubi-tubi.
Tesla dilaporkan hanya membuat 2.000 unit mobil Model 3, di bawah target yaitu 2.500 unit. Selain itu, Tesla juga dikabarkan tengah dalam penyelidikan pihak berwenang terkait sebuah kecelakaan fatal di California. Belum lagi peringkat utang perusahaan ini yang diturunkan oleh Moody's.
