Newsletter

Perang Dagang Masih Jadi Perhatian

Anthony Kevin & Raditya Hanung & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 March 2018 05:59
Wall Street Catatkan PerformaTerburuk Sejak Januari 2016
Foto: Reuters

Sentimen perang dagang juga membuat investor meninggalkan Wall Street. Pada akhir pekan lalu, tiga indeks utama di Wall Street masih terkoreksi lumayan dalam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,77%, S&P 500 melemah 2,1%, dan Nasdaq berkurang 2,43%.   

Alhasil, performa mingguan Wall Street sepanjang pekan lalu menjadi yang terburuk sejak Januari 2016. Dalam sepekan lalu, indeks Dow Jones terkoreksi hingga 5,67%. Sementara S&P 500 melemah 5,95%, dan Nasdaq turun 6,54%. Koreksi yang sangat dalam. 

"Ada kekhawatiran soal perang dagang, aksi saling balas dan saling proteksi, sehingga investor ingin meminimalkan risiko. Jika tensi ini semakin tinggi, maka akan menjadi hantaman besar bagi pasar," tegas Peter Kenny, Senior Market Strategist di Global Markets Advisory Group yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters

Dari pasar komoditas, harga minyak naik signifikan pada akhir pekan lalu. Harga minyak jenis light sweet untuk kontrak pengiriman Mei 2018 ditutup menguat 2,46% ke US$ 65,88/barel, sementara brent juga tumbuh 2,23% ke US$ 70,45/barel. Dalam sepekan, light sweet dan brent masing-masing berhasil menguat sebesar 5,68% dan 6,40%.  

Kenaikan harga minyak masih disokong oleh komentar Arab Saudi yang ingin agar koordinasi untuk mengurangi produksi minyak berlanjut hingga 2019. Pengurangan produksi terbukti bisa mengangkat harga si emas hitam yang sempat terpuruk.

Harga emas betulan pun bergerak naik. Selama sepekan, harga emas sudah menguat 2,67%. Kejatuhan pasar modal akibat panasnya tensi dagang antara Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu nampaknya mendorong investor untuk beralih ke instrumen safe haven seperti emas.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular