Newsletter

Trump Tabuh Genderang Perang Dagang

Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
02 March 2018 07:07
Cermati Risiko dan Potensi Berikut Ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Untuk perdagangan hari ini, terdapat sejumlah isu yang bisa membuat IHSG berbalik melemah. Pertama tentunya sentimen negatif dari koreksi Wall Street yang bisa menulari bursa Asia, termasuk Indonesia. 

Kedua adalah risiko perang dagang global akibat pernyataan Trump. AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, sehingga kebijakan proteksionis Negeri Paman Sam bisa mengancam ekspor Indonesia. 

Ketiga adalah harga komoditas. Tidak hanya pasar saham dan dolar AS, pernyataan Trump juga memakan "korban" lain yaitu harga minyak. Dengan biaya bahan baku baja dan alumunium yang berpotensi lebih mahal akibat bea masuk, industri migas pun akan terkena dampak negatif. Ini menjadi sentimen pendorong pelemahan harga minyak. 

Sementara sentimen positif yang bisa saja membuat IHSG melanjutkan penguatannya adalah inflasi domestik yang masih terkendali. Investor sampai saat ini bisa meyakini bahwa daya beli masyarakat masih terjaga sehingga tidak menekan kinerja korporasi. 

Kedua adalah perkembangan nilai tukar. Dolar AS sedang kehilangan pijakan akibat ancaman perang dagang, yang bisa dimanfaatkan oleh rupiah untuk berbalik arah. 

Selain itu, pasar juga bisa tenang karena BI terus melakukan upaya untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Kemarin, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi menegaskan bahwa nilai tukar rupiah di kisaran Rp 13.800/US$ sudah tidak sejalan dengan fundamental dan bank sentral melakukan intervensi di pasar untuk menstabilkan nilai tukar. 

Lalu, pasar juga bisa mencermati rilis kinerja sejumlah emiten yang akan diumumkan hari ini seperti KIOS, MKNT, dan INCO. Laporan keuangan yang memuaskan tentu akan menjadi suntikan tenaga bagi IHSG. (aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular