
Kookmin Jadi Pengendali, Bos Bukopin Blak-blakan Rencana BBKP

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) bakal segera menggelar penawaran umum terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue dalam waktu dekat ini, setelah resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa 30 Juni lalu.
Bukopin sebelumnya telah memperoleh persetujuan pemegang saham atas rencana aksi korporasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Oktober 2019.
Rivan Achmad Purwantono, Direktur Utama Bank Bukopin, yang menjabat sejak RUPS 18 Juni lalu angkat bicara mengenai kondisi saat ini, dalam proses rights issue penambahan modal bagi bank yang berdiri pada 10 Juli 1970 ini.
Rivan menggantikan Eko Rachmansyah Gindo yang mengundurkan diri dari posisi dirut. Rivan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer Bukopin sejak awal 2018. Lulusan S1 Universitas Gadjah Mada dan Magister Hukum Universitas Pelita Harapan ini sempat dipercaya oleh Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia sejak 8 Mei 2020, sebelum akhirnya kembali ke Bukopin.
Berikut wawancara Rivan di CNBC TV Indonesia, Kamis (2/7/2020).
Sudah sampai mana proses dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) V?
Ini satu proses yang tidak pendek, cukup lama melakukan proses PUT V ini. Bersyukur dalam kondisi pandemi ini, Selasa kemarin [30/6/2020] resmi dikeluarkan izin PUT V [dari OJK], sampai akhir Juli ini akan diselesaikan, sehingga awal Agustus selesai sudah PUT V ini.
Yang menarik PUT V ini adalah bagian dari komitmen Kookmin Bank, mereka menyatakan sebagai standby buyer, dan berpotensi mendapatkan porsi 37,6%.
Pada PUT ini Bosowa pun sama mengambil rights-nya, proses ini saling mendukung antar pemegang saham. Pada saat Kookmin di atas 25%, jika Kookmin sampai 37% resmi Kookmin Bank jadi pemegang saham pengendali (PSP). Sebagai PSP yang sudah mendapatkan restu untuk meningkatkan hingga 51%, ada beberapa langkah-langkah berikutnya termasuk komitmen berikutnya. Sekarang kita hanya mengeluarkan 4,6 miliar saham.
Ini menjadi berita positif, dengan PUT V ini Kookmin akan masuk sebagai PSP dan akan terlibat dalam pengembangan bisnis di masa mendatang.
OJK merestui Kookmin boleh 51% atau lebih, ada anggapan Kookmin tidak mau jadi PSP?
Porsi PUT ini hanya 4,6 miliar saham, konteks untuk dia menjadi PSP di atas 51% pasti bisa. Ini sudah ditunjukkan dengan komitmen Kookmin, bisa dari PUT V atau dari proses atau muncul pada penawaran berikutnya.
Tidak cuma restu, Kookmin menyatakan sampai nanti diterbitkan PUT VI, atau investasi PSP di atas 51%, Kookmin akan mendapatkan ruang dari OJK. Tidak ada yang menghalangi dan justru diberikan jalan.
Sebagai direktur utama apa yang anda ingin sampaikan kepada investor agar mereka tetap tenang dan stay sambil menunggu prosesnya berlangsung?
Ini adalah proses yang ditunggu investor, bank ini memiliki 40% saham di publik. Setelah proses ini menjadi bagian dari manajemen ada kepastian Kookmin, dan kepastian bukan hanya pemilikan saham tetapi juga dari keterlibatan dalam manajemen.
Sudah 1,5 [tahun] menempatkan direktur risk management dan komisaris, ini adalah bagian dari memperkuat proses due dilligence [uji tuntas] sudah dilakukan sehingga bisa memperkuat aspek permodalan dan bisa melakukan potensial bisnis yang bisa dilakukan new normal.
Sebelumnya, harga saham sempat terkoreksi akibat sentimen pasar soal perlindungan nasabah?
Akhir-akhir ini ketika pelaksanaan PUT, terkait kepemilikan saham ini sempat ada isu-isu dari berbagai sudut pandang. Seluruh nasabah kita beroperasi aman.
Ada beberapa pendapat terkait dengan isu ini itu, termasuk antrean. Ini kan dalam konteks pandemi Covid-19 ini, mau tidak mau 40% cabang kita tutup melayani nasabah.
Banyak cabang yang buka juga sama, untuk Covid-19 ini mau tidak mau menjaga jarak sehingga terlihat sebagai antrean jadi ada berbagai sisi negatif. Perlu diketahui OJK dan Polri sepakat mencari pelakunya [hoax soal ajakan menarik dana] ini membantu operasional Bank Bukopin, tidak hanya regulator yang mengawasi, kami bank publik banyak hal yang bisa mempengaruhi performa kami. Kami senantiasa menjaga agar melayani nasabah dengan baik.
Sesudah PUT V, benarkah Bukopin jadi merealisasikan penambahan modal berikutnya melalui skema private placement?
Ini belum final, kami masih melihat apakah mungkin pola seperti diterapkan dengan regulasi yang ada di Indonesia. Dalam situasi new normal dan pandemi ini kan masih melihat kelangsungan bisnis perbankan.
Kondisi terakhir. Sampai saat ini belum diputuskan, kita akan menggunakan tahapan normal, kami melihat apakah nanti menggunakan PUT VI atau yang lainnya. Jadi nanti kalau Kookmin masuk jadi PSP kan menjadi wacana pembahasan berikutnya.
Apakah sudah masuk kajian private placement, kita bicara probabilitasnya
Pembahasannya belum sampai seperti itu belum sampai final. Konteksnya keseriusan Kookmin, Selasa malam sudah datang [dari Korea] dan hari ini [Kamis 2 Juli] ada agenda meeting terkait regulator.
Dan juga mitra bank, sebagai keseriusan Kookmin juga hadir pada customer gathering yang akan dibuat untuk menjelaskan posisinya seperti..
Langkah finalnya belum, nanti akan tergantung pada kebutuhan. Dengan masuknya Kookmin nanti, estimasi CAR [rasio kecukupan modal, capital adequacy ratio] kita nanti 14%, tapi sudah bagus di atas treshold-nya [ambang batas] 12%. Ketika nanti jadi 51% (porsi saham Kookmin), kami perkirakan CAR kita akan bertambah menjadi 17-20%, kalau dia akan menambah [modal].
Nanti akan tetap fokus pada ke bisnis yang sama, dan ini kan tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan Kookmin di Korea, segmen UMKM atau pun consumer.
Sudah kita siapkan bukan cuma bicara bisnis, termasuk transfer teknologinya. Ini sudah masuk pembahasan sejak 8 bulan yang technical assistance mereka sudah ada di kita ini akan jadi poin yang bagus.
CAR 17-20% kapan targetnya?
Targetnya tahun ini. Ketika memberi ruang mereka [Kookmin] bisa 51% [saham]. Kita memberikan kesempatan Kookmin mengambil rights ketika kita melakukan penambahan modal. Dengan asumsi ini harusnya bisa selesai, untuk tumbuh lebih cepat.
Kami melihatnya pandemi ini new normal, 2021 masih ada beberapa potensi yang lebih baik dan risiko yang kita siapkan untuk tahun ini saja supaya cepat selesai. Sekaligus Kookmin bisa selesai transfer knowledge.
Menuju 17-20% CAR, butuh Rp 3-4 T, untuk speed up, nilai tambahan modal ideal berapa?
Awalnya kita mencanangkan Rp 3 triliun itu cukup, karena kita melihat fokus bisnis berubah, yang tadinya bisa 5%, ternyata hanya bisa 4-5%.
Kita menyiapkan berbagai hal, dengan masuknya Kookmin semakin serius jadi PSP dan kompisisi 51%, pada waktu diskusi mereka menyatakan akan tetap melakukan ekspansi dengan berbagai bisnis yang disiapkan kita harus menyiapkan penerapan teknologi
Kami mempelajari satu aplikasi mereka, mau tidak mau kita mengikuti apakah penerapan teknologi ini bisa diaplikasikan. Dengan begitu yang kita siapkan sangat menunjang bisnis. Kalau kemarin hitung Rp 2,8 triliun [rights issue] yang mereka setorkan sebagai komitmen standby buyer, Rp 3-4 triliun sangat signifikan menarik untuk pertumbuhan bisnis.
Bagaimana respons pemegang saham lain?
Sangat baik, karena kita lihat begini beberapa banyak pertanyaan terhadap Bank Bukopin, positifnya ini adalah peran seluruh pemegang saham, pemerintah Indonesia termasuk OJK dan pemegang saham berkomitmen, artinya memberikan kesempatan pada Kookmin untuk masuk jadi pemegang saham pengendali.
PUT ini bisa dilakukan dengan baik dan Bosowa juga setuju, jadi mereka mengambil rights-nya dan tidak ada issue lagi yang muncul di sini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
