Transformasi Digital dalam Keselamatan Kerja: Solusi Masalah Bencana

Muhamad Falah Nirwana Y. P., CNBC Indonesia
10 January 2025 13:15
Muhamad Falah Nirwana Y. P.
Muhamad Falah Nirwana Y. P.
Muhamad Falah Nirwana Yulian Putra adalah pendiri startup Selaras, yang fokus pada digitalisasi Kesehatan & Keselamatan Kerja. Ia aktif dalam organisasi terkait digital sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) dan Anggot.. Selengkapnya
Wreckage of vehicles rest on a road that was hit by a landslide that killed multiple people in Deli Serdang, North Sumatra, Indonesia, Thursday, Nov. 28, 2024. (AP Photo/Binsar Bakkara)
Foto: AP/Binsar Bakkara

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com

Tahun 2025 membawa kita pada realitas baru di mana risiko kebencanaan semakin meningkat, mulai dari banjir besar yang melanda wilayah perkotaan, kebakaran besar di area industri, hingga tanah longsor yang menelan banyak korban di daerah rawan.

Kejadian-kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya sistem manajemen keselamatan kerja yang tangguh dan responsif. Digitalisasi kini menjadi solusi nyata untuk menghadapi tantangan tersebut secara lebih efektif.



1. Efisiensi Operasional di Tengah Krisis
Dalam situasi darurat seperti banjir atau kebakaran, kecepatan respons adalah segalanya. Sistem tradisional sering kali lambat karena proses pelaporan manual memakan waktu. Dengan digitalisasi, perusahaan dan instansi terkait dapat bertindak lebih cepat.

Contohnya, ketika terjadi kebakaran besar di sebuah pabrik, sistem digital dapat membantu memantau lokasi titik api melalui sensor IoT yang terintegrasi. Data ini langsung diteruskan ke pihak manajemen dan tim penyelamat, memungkinkan evakuasi lebih cepat dan penyelamatan aset yang lebih terencana.

Begitu juga dalam bencana banjir, sistem berbasis aplikasi dapat digunakan untuk memetakan area terdampak dan mengoordinasikan distribusi bantuan secara efisien. Tidak ada lagi waktu yang terbuang karena salah komunikasi atau informasi yang terlambat.

2. Akurasi Data yang Menyelamatkan Nyawa
Kejadian seperti tanah longsor yang terjadi di daerah pegunungan baru-baru ini menunjukkan betapa pentingnya akurasi data. Sebelum kejadian, tanah retak dan pergerakan lereng sering kali menjadi tanda awal, tetapi tanpa sistem pemantauan yang tepat, tanda-tanda ini bisa terabaikan.

Dengan digitalisasi, penggunaan sensor geoteknik dapat memberikan peringatan dini. Sistem ini mampu mendeteksi pergerakan tanah dan mengirimkan notifikasi langsung kepada otoritas terkait. Hal ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi dampak kerugian material.

Selain itu, data historis dari kejadian-kejadian sebelumnya dapat dianalisis untuk memprediksi potensi risiko di masa depan. Dengan begitu, langkah-langkah mitigasi dapat diterapkan lebih dini dan lebih akurat.

3. Pemantauan dan Pelaporan Real-Time untuk Tanggap Darurat
Dalam situasi darurat, kemampuan untuk memantau kondisi secara real-time adalah kunci. Sebagai contoh, dalam kasus banjir yang melanda ibu kota beberapa waktu lalu, banyak pihak yang mengalami kesulitan karena kurangnya informasi terkini tentang ketinggian air di area terdampak.

Sistem digital dapat menjawab masalah ini. Dengan sensor yang ditempatkan di titik-titik strategis, data ketinggian air dapat dipantau secara langsung melalui dashboard digital. Informasi ini tidak hanya membantu masyarakat untuk menghindari area berbahaya, tetapi juga memudahkan tim penyelamat untuk menentukan lokasi prioritas evakuasi.

Hal serupa berlaku untuk kebakaran besar. Pemantauan real-time terhadap penyebaran api dapat membantu tim pemadam kebakaran merancang strategi lebih efektif. Selain itu, laporan otomatis dari sistem digital memastikan bahwa informasi yang diterima akurat dan bebas dari kesalahan manusia.

Konteks Kebencanaan dan Pentingnya Digitalisasi
Banjir besar, kebakaran, dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu adalah pengingat bahwa kita tidak bisa mengandalkan cara-cara lama untuk menghadapi situasi krisis. Digitalisasi sistem manajemen keselamatan kerja tidak hanya membantu perusahaan atau pemerintah, tetapi juga masyarakat luas.

Kecepatan respons, akurasi data, dan kemampuan pemantauan real-time menjadi modal utama untuk mengurangi dampak bencana. Selain itu, teknologi digital memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat.

Kesimpulan
Digitalisasi sistem manajemen keselamatan kerja adalah langkah wajib untuk menghadapi risiko di era modern. Tidak hanya memberikan efisiensi operasional, sistem ini juga memastikan akurasi data dan pemantauan real-time yang menyelamatkan nyawa.

Perusahaan, pemerintah, dan instansi terkait perlu segera mengadopsi teknologi ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Dengan demikian, kita tidak hanya siap menghadapi tantangan di masa depan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.


(miq/miq)

Tags

Related Opinion
Recommendation