Berlomba menuju Real-Time
Asia dengan sangat cepat menjadi pemimpin dalam pembayaran real-time dan eko...
Oleh Leslie Choo
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com
Dalam masa pandemi virus corona (Covid-19) ini, tidak ada satu pun usaha yang tidak terdampak. Tetapi, khusus untuk bisnis galangan kapal ceritanya agak sedikit berbeda. Kondisinya sudah berdarah-darah jauh sebelum virus corona bersimaharajalela. Wabah ini hanya membuatnya makin parah. Amat bisa jadi, pelaku usaha ini berpotensi game over pada akhirnya jika tak ada antisipasi dan solusi berusaha. Bagi bisnis ini, jangankan menyambut new normal, hidup saja abnormal.
Sekadar catatan, galangan kapal (shipyard) adalah fasilitas di pinggir pantai/sungai tempat dibangunnya kapal. Shipyard sering dipertukarkan dengan kata dockyard yang artinya identik.
Menurut data, jumlah galangan dunia yang ditutup karena melorotnya proyek pembangunan kapal baru atau new building sejak 2013 berjumlah 240 unit dengan total kapasitas 16 juta combined gross tonnage (CGT). Diperkirakan lebih dari 200 shipyard kembali akan ditutup dalam beberapa bulan ke depan hingga tahun-tahun berikutnya.
Foto: Ilustrasi, Pekerja menyelesaikan pembangunan kapal di galangan kapal Huanghai Shipbuilding Co di Weihai, Provinsi Shandong, China. REUTERS / StringerWorkers are seen near a vessel under construction at a shipyard of Huanghai Shipbuilding Co in Pekerja menyelesaikan pembangunan kapal di galangan kapal Huanghai Shipbuilding Co di Weihai, Provinsi Shandong, China. REUTERS / Stringer |
Data yang dihimpun oleh Danish Ship Finance, perusahaan pembiayaan kapal yang tercatat di Bursa Copenhagen, mengungkapkan, saat ini, total kapasitas galangan dunia sebesar 56 juta CGT yang tersebar di 281 shipyard di berbagai belahan bumi. Diperkirakan, proses penutupan yang sudah, masih dan akan berjalan hanya menyisakan sekitar 64 galangan kelak.
Kelompok tersebut merupakan galangan besar pemain "divisi utama" yang menguasai lebih dari 75% order new building global. Sisa 271 galangan merupakan pemain "divisi dua" dan akan segera menjadi 'pemakaman' karena sudah tidak ada order lagi.
Pada 2021, sekitar 106 galangan dari kluster ini yang berkapasitas total 16 juta CGT diprediksi tidak akan punya order lagi. Lebih jauh, sebanyak 114 unit (dari 217 galangan) dengan total kapasitas mencapai 7,5 juta CGT, tengah berupaya menyelesaikan order terakhirnya. Dari jumlah ini, sekitar 45 unit di antaranya merupakan galangan Jepang.
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pekerjaan kapal nelayan di Galangan Kapal Muara Angke (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Sejumlah tukang menyelesaikan pekerjaan kapal nelayan di Galangan Kapal Muara Angke, Senin (19/11). Para pekerja ini memulai aktivitasnya sejak pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB setiap harinya. Galangan Kapal tersebut menjadi tempat perbaikan kapal di Jakarta Utara ditaksir revitalisasi menelan biaya dari puluhan hingga ratusan juta. Satu kapal angkut barang seberat 350 ton bisa dikerjakan oleh kurang lebih 30 pekerja. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Foto: Presiden Jokowi meninjau galangan kapal perang PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Dok Agus Suparto)Presiden Jokowi meninjau galangan kapal perang PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Dok Agus Suparto) |
Asia dengan sangat cepat menjadi pemimpin dalam pembayaran real-time dan eko...
Oleh Leslie Choo
Transaksi adalah sebuah kegiatan dari penjualan, pembelian, hingga maupun pe...
Oleh Achmad Sugiarto
Akses ke talenta semakin menjadi komponen penting dalam kesuksesan transform...
Oleh Fetra Syahbana
Seberapa kuat sistem alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia?...
Oleh Raja Hendrik