Sentilan Keras Paus Leo XIV Saat Sorot Nasib Pemuda Gaza-Negara Perang
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Leo XIV, melontarkan kritik keras terhadap perang dan penderitaan kemanusiaan, khususnya yang dialami warga Gaza, dalam pesan Natal pertamanya sejak terpilih sebagai Paus. Dalam pidato tradisional Natal, Urbi et Orbi, pada Kamis (25/12/2025), Paus Leo XIV menegaskan dunia tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap mereka yang telah kehilangan segalanya akibat konflik bersenjata.
Melansir CNBC Internasional, Paus Leo XIV menyampaikan pidato Natal di hadapan sekitar 26.000 umat dari loggia yang menghadap Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Dalam pesannya, Paus secara khusus menyinggung penderitaan warga Gaza yang hidup dalam kondisi ekstrem akibat perang.
"Dalam menjadi manusia, Yesus memikul kerapuhan kita, mengidentifikasi diri dengan setiap kita: dengan mereka yang tidak memiliki apapun lagi dan telah kehilangan segalanya, seperti penduduk Gaza," kata Paus, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (26/12/2025).
Ia menggambarkan bagaimana warga Gaza harus bertahan di tenda-tenda darurat yang terpapar hujan, angin, dan udara dingin selama berminggu-minggu. Paus juga menyoroti nasib kaum muda di wilayah konflik yang dipaksa mengangkat senjata dan menghadapi realitas perang di garis depan.
"Kaum muda yang dipaksa mengangkat senjata, yang di garis depan merasakan kesia-siaan dari apa yang diminta dari mereka, dan kebohongan yang memenuhi pidato-pidato sombong dari mereka yang mengirim mereka ke kematian," ujar Paus.
Dalam pesan Natalnya, Paus Leo XIV menyerukan keadilan, perdamaian, dan stabilitas di Palestina dan Israel, serta mendoakan para korban perang dan ketidakadilan di berbagai belahan dunia. Ia menekankan, setiap orang dapat berkontribusi pada perdamaian dengan berdiri dalam solidaritas bersama mereka yang lemah dan tertindas.
"Jika seseorang benar-benar ikut merasakan penderitaan orang lain dan berdiri dalam solidaritas dengan yang lemah dan tertindas, maka dunia akan berubah," katanya.
Sementara itu, melansir Channel News Asia (CNA), Paus Leo XIV dalam pesan Natal yang sama juga menyinggung secara khusus situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Ia menyebut wilayah tersebut sebagai contoh nyata dampak perang yang menghancurkan kehidupan warga sipil.
"Bagaimana mungkin kita tidak memikirkan tenda-tenda di Gaza, yang terpapar hujan, angin, dan dingin selama berminggu-minggu," kata Paus, seraya menambahkan, penduduk Gaza "tidak memiliki apapun lagi dan telah kehilangan segalanya."
Paus juga mengutuk "ketidakmasukakalan" perang yang hanya meninggalkan puing-puing dan luka kemanusiaan yang dalam. Dalam khotbah Natalnya, ia menegaskan perdamaian hanya bisa dicapai melalui dialog yang tulus dan saling mendengarkan.
"Akan ada kedamaian ketika monolog kita terputus dan, diperkaya oleh mendengarkan, kita berlutut di hadapan kemanusiaan orang lain," ujarnya.
Paus Leo XIV menyerukan agar pihak-pihak yang terlibat konflik, dengan dukungan komunitas internasional, memiliki keberanian untuk melakukan dialog langsung, jujur, dan penuh rasa hormat. Seruan ini disampaikan di tengah kondisi ratusan ribu warga Gaza yang masih bertahan di tempat penampungan sementara akibat perang yang berkepanjangan.
Foto: Paus Leo XIV menyampaikan pidato tradisional Hari Natal Urbi et Orbi kepada kota dan dunia dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan, 25 Desember 2025. (REUTERS/Yara Nardi)Paus Leo XIV menyampaikan pidato tradisional Hari Natal Urbi et Orbi kepada kota dan dunia dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan, 25 Desember 2025. (REUTERS/Yara Nardi) |
[Gambas:Video CNBC]
Foto: Paus Leo XIV menyampaikan pidato tradisional Hari Natal Urbi et Orbi kepada kota dan dunia dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan, 25 Desember 2025. (REUTERS/Yara Nardi)