MARKET DATA

Mau Ekspansi, Inalum Buka Lelang Pasokan Listrik untuk SGAR Mempawah

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
18 December 2025 17:30
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (24/09/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (24/09/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) tengah membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar. Pasokan listrik tersebut guna mendukung proyek ekspansi smelter aluminium baru di Kuala Tanjung, Sumatra Utara dan Mempawah, Kalimantan Barat.

Head of Business Development and Strategy Group Inalum Al Jufri mengatakan, guna memenuhi kebutuhan listrik untuk smelter tersebut, pihaknya berencana membuka lelang pembangunan pembangkit listrik captive atau captive power plant, khususnya untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Inalum nggak bangun pembangkitnya, kita kerja sama sama salah satu, tadi kan saya bilang ada proses bidding sekarang kan. Nanti siapa pemenangnya, nanti kita beli dari situ. Ada beberapa pemain di domestik kan," kata Jufri di Jakarta, dikutip Kamis (18/12/2025).

Jufri mengatakan, untuk memastikan operasional pabrik yang stabil, pihaknya membutuhkan kapasitas listrik sebesar 1,2 Giga Watt (GW) untuk proyek SGAR Mempawah Fase 2. Adapun 1,2 GW tersebut dipecah menjadi 6 unit dengan besaran masing-masing unit sebesar 200 Mega Watt (MW), dengan rincian lima unit beroperasi aktif dan satu unit pembangkit menjadi cadangan bila ada yang dilakukan perawatan (maintenance).

"Umpama ada maintenance kan 200 Mega (MW) maintenance, tapi 1 Giga tetap masuk gitu. Total bisa jadi kalau 1.200, 6 kali 200 gitu ya. 5 operasi, 1 standby. Yang standby ini bisa di-maintenance lah gitu kan. Kira-kira seperti itu. Yang 1.200 itu ceritanya seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Inalum Melati Sarnita membeberkan kebutuhan pasokan listrik untuk Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat serta proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.

Menurut dia, untuk proyek SGAR Fase 2, Inalum membutuhkan pasokan listrik sebesar 932 MW. Proyek ini diharapkan dapat beroperasi pada 2028 mendatang.

"Kebutuhan listriknya sendiri itu 932 MW, perkiraan kami itu kapasitas hitungan kita saat ini internally kapasitas terpasang itu 1,2 Giga Watt, karena harus ada satu standby unit untuk memastikan availability 100% selama 360 hari per tahun," ungkap Melati dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (20/11/2025).

Menurut dia, musuh terbesar dalam mengoperasikan smelter adalah listrik padam. Sebab, jika pasokan listrik terhenti smelter tidak dapat melakukan pemulihan atau recovery. Oleh karena itu, ia berharap dukungan penuh terkait pasokan listrik.

Di sisi lain, Melati membeberkan bahwa unit pembangkit listrik untuk proyek ini sejatinya tidak termasuk dalam rencana investasi (capital expenditure/ capex) Inalum. Sehingga, perusahaan hanya bergantung pada pasokan listrik yang berasal dari PLN atau Independent Power Producer (IPP).

"Karena kami sangat ingin pembangunan pembangkit itu bisa menjadi captive source untuk smelter kita," ujarnya.

Selain proyek di Kalbar, perusahaan juga menyiapkan ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung melalui pembangunan potline keempat. Adapun kebutuhan listrik untuk wilayah ini sepenuhnya bergantung pada kapasitas produksi.

Misalnya saja pada 2029, tambahan listrik yang dibutuhkan mencapai 209 MW, bersamaan dengan beroperasinya new potline. Kemudian pada 2030 kebutuhan pasokan listrik naik menjadi 232 MW menyusul upgrade potline ketiga.

(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inalum Targetkan FID Smelter Alumina Mempawah Fase II di November 2025


Most Popular
Features