Tambang Emas Martabe Dikaitkan dengan Bencana Sumut? ESDM Katakan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait aktivitas pertambangan emas Martabe milik PT Agincourt Resources yang dituding menjadi penyebab bencana banjir di Sumatra Utara.
Direktur Jenderal Gakkum ESDM Rilke Jeffri Huwae mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah melakukan kajian terkait korelasi aktivitas pertambangan dengan bencana tersebut.
Namun, saat ini pemerintah memilih untuk menahan diri dari perdebatan mengenai siapa yang bersalah dan lebih memprioritaskan penanganan korban bencana yang masih berlangsung.
"Penegakan hukum itu penting dan wajib dilakukan. Tetapi melihat momentumnya dulu. Sebagai bangsa kita selesaikan dulu masalah kemanusiaan. Ya kalau kemudian kita di dalam persoalan bangsa ini masalah-masalah kemanusiaan belum kita selesaikan terus kita cari siapa yang paling bersalah dan sebagainya, saya kira itu baik tapi itu bukan keputusan yang terbaik," ujarnya saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, dikutip Selasa (16/12/2025).
Pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe.
Meski demikian, Jeffri mengatakan jarak antara lokasi tambang dengan titik bencana serta kondisi DAS yang ada, yang menurutnya sudah dipetakan oleh kementerian.
"Kita sudah kaji. Tapi itu bukan kita belum bisa menyampaikan produk itu untuk kemudian menjadi bahan perbincangan di publik. Tapi teman-teman bisa lihat sendiri bagaimana DAS-nya itu, bagaimana Martabe itu, jaraknya berapa dan sebagainya. Kita sudah buat kajian," tegasnya.
Dengan begitu, Jeffri memastikan bahwa evaluasi terhadap kaidah teknik pertambangan tetap dilakukan secara profesional sesuai aturan yang berlaku. Hasil kajian tersebut nantinya akan menjadi dasar penegakan hukum, namun tidak akan dijadikan konsumsi publik dalam waktu dekat.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]