MARKET DATA

Tambang Emas di Sumut Disetop Sementara KLH, Ini Profil Pemiliknya

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
08 December 2025 13:25
Pabrik Pengolahan Emas di Tambang Martabe, Sumatra Utara Milk Agincourt Resources.
Foto: PT Agincourt Resources

Jakarta, CNBC Indonesia - Tambang emas Martabe yang dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, tengah menjadi sorotan. Pasalnya, perusahaan tersebut menjadi salah satu dari tiga perusahaan yang aktivitasnya dihentikan sementara oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.

Penghentian sementara dilakukan terhadap perusahaan yang beroperasi di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Kebijakan ini diambil buntut terjadinya banjir bandang hingga longsor di kawasan tersebut.

Senior Manager Corporate Communications Agincourt Katarina Siburian Hardono mengatakan bahwa perusahaan sebenarnya sudah menghentikan operasinya sejak 6 Desember 2025.

"Sejak 6 Desember kami sudah menghentikan produksi. Besok kami memenuhi pemanggilan Gakkum KLH untuk verifikasi data. Kami menghormati dan mendukung seluruh prosesnya," kata dia kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (8/12/2025).

Menurut Katarina, saat ini perusahaan masih fokus melanjutkan upaya tanggap darurat di wilayah terdampak di Tapanuli Selatan dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait.

"Saat ini kami masih fokus melanjutkan upaya tanggap darurat di wilayah terdampak di Tapanuli Selatan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait," tambahnya.

Profil PT Agincourt Resources

Mengutip laman resmi perusahaan, PT Agincourt Resources (PTAR) bergerak dalam bidang eksplorasi, penambangan, dan pemrosesan emas dan perak di Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Kantor pusat PTAR berada di Jakarta

Hingga 2024, perusahaan mempekerjakan lebih dari 3.000 karyawan, dengan lebih dari 99% merupakan warga negara Indonesia dan lebih dari 70% direkrut secara lokal. Dalam struktur kepemilikannya, saham PTAR dimiliki oleh 95% PT Danusa Tambang Nusantara dan 5% PT Artha Nugraha Agung.

Tambang Emas Martabe terletak di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara beroperasi di area seluas 646,08 hektar per Desember 2024. Sejak memulai produksi pada 24 Juli 2012, tambang ini mampu memproses lebih dari 6 juta ton bijih per tahun dan menghasilkan lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak setiap tahun.

Tambang Emas Martabe melakukan kegiatan operasional berdasarkan Kontrak Karya (KK) selama 30 tahun dengan Pemerintah Indonesia. Awalnya pada tahun 1997, wilayah pertambangan mencakup 6.560 km², kemudian area konsesi mengalami perkembangan menjadi 130.252 hektar (1.303 km²), meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.

Hingga Juni 2025, sumber daya mineral tambang diperkirakan sebesar 6,4 juta ounce emas dan 58 juta ounce perak. Sedangkan cadangan bijih diperkirakan sebesar 3,56 juta ounce emas dan 31 juta ounce perak.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Toko Emas, Anggota Komisi VI DPR Keluhkan Ini ke Antam


Most Popular