MARKET DATA
Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG

Bibit Siklon Tropis 91S Menguat, Mau Berubah Jadi Siklon Tropis Bakung

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
12 December 2025 18:15
Materi paparan Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers terkait Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon 93 S. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
Foto: Materi paparan Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers terkait Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon 93 S. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan perkembangan signifikan dua bibit siklon tropis yang berpotensi memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan, Bibit Siklon Tropis 91S resmi diprediksi meningkat statusnya menjadi Siklon Tropis Bakung pada Jumat (12/12/2025) pukul 19.00 WIB, sementara bibit siklon 93S di selatan Bali-NTB tetap dalam pemantauan ketat.

"Hari ini, 12 Desember 2025. BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta menginformasikan perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia, Barat Daya Lampung yang terdeteksi sejak tanggal 7 Desember 2025 menunjukkan penguatan sirkulasi dan konveksi yang konsisten. Dengan terpenuhinya parameter intensitas kecepatan angin di sekitar pusat bibit siklon 91S diprediksi meningkat statusnya menjadi siklon Tropis Bakung," jelas Faisal dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Jumat (12/12/2025).

Kecepatan angin maksimum di sekitar pusat siklon tropis bakung diprediksi mencapai 35 knot atau 65 km/jam, dengan tekanan 1.006 hectopascal (hPa). Meski bergerak menjauhi Indonesia, dampaknya tetap perlu diantisipasi.

"Potensi dampak tidak langsung terhadap cuaca dan kondisi gelombang dalam satu hingga dua hari ke depan tetap perlu kita antisipasi bersama," katanya.

Adapun wilayah yang berpotensi terdampak hujan sedang hingga lebat yakni Bengkulu dan Lampung. Sementara wilayah yang berpotensi terdampak angin kencang ialah Pesisir barat Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Serta wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) diantaranya Kep. Mentawai, perairan Bengkulu-Lampung, Selat Sunda selatan, perairan selatan Banten-Jawa Barat.

Bibit Siklon 93S Masih Stabil, Tapi Tetap Harus Diwaspadai

Selain Bakung, BMKG juga memantau bibit siklon 93S yang berada di sekitar 11,9°LS dan 116,7°BT.

"Bibit siklon ini masih berada dalam area of monitoring TCWC Jakarta. Kecepatan angin maksimum di sekitar bibit siklon mencapai 15 knot atau 28 km/jam dengan tekanan 1.010 hPa," jelas Faisal.

Dalam 24 jam ke depan intensitasnya stabil, namun 48-72 jam ke depan berpotensi meningkat sambil bergerak menjauhi Indonesia. Peluangnya berkembang menjadi siklon tropis masih rendah, namun tetap memberi dampak cuaca.

Wilayah yang berpotensi terdampak hujan sedang hingga lebat, yakni Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara wilayah yang berpotensi terdampak angin kencang ialah pesisir selatan Jawa Timur dan Bali. Serta wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi (1,25-2 meter) diantaranya perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Faisal mengungkapkan, kedua bibit siklon telah memicu peningkatan hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di berbagai wilayah sejak beberapa hari terakhir.

"Sejak awal terdeteksi, kedua bibit siklon tersebut, BMKG melakukan pemantauan intensif selama 24 jam. BMKG telah menyampaikan peringatan dini secara bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat dan sektor terkait," ujarnya.

BMKG, katanya, juga sudah berkoordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan pemerintah daerah untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal.

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menegaskan, Siklon Bakung memang menjauhi Indonesia, tetapi efek gabungannya tetap signifikan.

"Saat ini, untuk lintasan siklon tropis Bakung yang akan lahir nanti pada jam 19.00 WIB itu bergerak menjauhi wilayah Indonesia, dan itu menimbulkan dampak gabungan, yaitu antara curah hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di pesisir Barat, Sumatra, serta selatan Jawa Timur yang membentuk bibit siklon tropis 93S," jelas Guswanto dalam kesempatan yang sama.

"Dukungan berupa informasi peringatan dini terkini telah kita berikan sampai hari ini, kemudian data cuaca dan gelombang laut untuk langkah mitigasi daerah," sambungnya.

Guswanto juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, dan tetap harus mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG. Ia juga mengimbau agar masyarakat menghindari penyebaran informasi yang tidak valid.

"BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tetap tenang, khususnya di wilayah berpotensi terdampak, serta selalu mengikuti informasi resmi BMKG," pungkasnya.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers terkait Update Perkembangan Bibit Siklon 91S dan 93S dan Cuaca di Wilayah Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)Foto: Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani (dua dari kiri) saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers terkait Update Perkembangan Bibit Siklon 91S dan 93S dan Cuaca di Wilayah Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani (dua dari kiri) saat menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers terkait Update Perkembangan Bibit Siklon 91S dan 93S dan Cuaca di Wilayah Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Ombak Tinggi Ancam Kapal Penyeberangan


Most Popular
Features