BMKG Ingatkan Siaga Banjir-Longsor, Awas Hujan Petir Sore-Malam Hari

Damiana, CNBC Indonesia
26 September 2025 18:30
Siklon Tropis BUALOI terpantau di Laut Philipina, tenggara Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum sekitar 70 knot (130 km/jam) dan tekanan udara minimum 970 hPa. (BMKG)
Foto: Siklon Tropis BUALOI terpantau di Laut Philipina, tenggara Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum sekitar 70 knot (130 km/jam) dan tekanan udara minimum 970 hPa. (BMKG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar mewaspadai dampak Siklon Tropis di Utara Indonesia. Kondisi ini bisa diperparah cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di masa peralihan musim.

BMKG mengungkapkan, memasuki pekan terakhir bulan September 2025, wilayah selatan Indonesia berada pada masa peralihan atau periode transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

Kata BMKG, selama periode ini, hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat skala lokal umumnya akan terjadi, saat siang menjelang sore hingga malam hari. Yang didahului kondisi udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

Selain itu, faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal turut memberikan kontribusi terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

Demikian peringatan BMKG yang dirilis dalam Prospek Cuaca Mingguan, berlaku untuk periode 26 September-2 Oktober 2025.

Disebutkan, kondisi dinamika atmosfer Indonesia saat ini dipengaruhi beberapa sistem tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dengan salah satu yang paling memberi pengaruh, yakni Siklon Tropis Bualoi.

Siklon Tropis Bualoi diprediksi berada di sekitar Laut Cina Selatan, dengan pergerakan ke arah Barat-Barat Laut dan kecepatan angin maksimum berkisar antara 65-85 knot, tekanan minimum 965 hPa dalam tiga hari ke-depan.

Siklon tropis tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan, Perairan selatan Filipina, dan Samudra Pasifik Utara Maluku Utara hingga Papua. Siklon ini memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang - lebat di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya.

"BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi. Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diharapkan dapat menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat serta rutin memantau informasi cuaca resmi BMKG sebelum beraktivitas," tulis BMKG, dikutip Jumat (26/9/2025).

"Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer pada skala global, regional, hingga lokal, yang mampu mendukung pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat," tambah BMKG.

Peringatan Dini BMKG

BMKG memprediksi Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

  • Periode tanggal 26-28 September 2025

BMKG mengingatkan waspada peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

Menurut BMKG, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

- Siaga hujan lebat-sangat lebat

Sumatra Selatan, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Pegunungan

- Angin kencang

Aceh, Jakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Selatan.

  • Periode 29 September-2 Oktober 2025

BMKG mengingatkan waspada peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

Di sisi lain, BMKG mengingatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di:

- Siaga hujan lebat-sangat lebat

Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan

- Angin Kencang

Aceh, Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum.

"BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir. Dan, menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang," tulis BMKG.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Sekolah, Kepala BMKG Ingatkan Waspada Wisata ke Bandung-Batu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular