FOTO

Boediono Dianugerahi Lifetime Achievement CNBC Indonesia Awards 2025

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
Jumat, 12/12/2025 08:04 WIB

CNBC Indonesia Awards 2025 beri Lifetime Achievement Award kepada Boediono atas peran pentingnya memulihkan ekonomi dan menstabilkan rupiah pasca-krisis.

1/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono, menerima Lifetime Achievement Award dalam CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (11/12/2025). Selain sektor industri, acara ini juga memberikan Special Awards kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi signifikan bagi tanah air. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

2/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sebelum menjadi Wakil Presiden, Boediono menjabat sebagai Menteri Keuangan. Kinerja Boediono sebagai Menteri Keuangan pada masa Presiden Megawati mencatatkan keberhasilan signifikan dalam penataan aspek fundamental ekonomi Indonesia. Dia berhasil membawa stabilitas di tengah ketidakpastian pasca-krisis. Hingga akhir masa jabatan pemerintahan tersebut, nilai tukar rupiah berhasil distabilkan di kisaran Rp9.000 hingga Rp9.500 per Dollar AS. Tidak hanya itu, indikator makroekonomi lainnya juga menunjukkan perbaikan yang nyata. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Keberhasilan dalam memulihkan fundamental ekonomi tersebut membuat karir Boediono semakin bersinar. Kepercayaan kembali diberikan kepadanya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2004-2009 untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tantangan pada masa ini berbeda, tetapi tidak kalah berat. Lonjakan harga minyak dunia sempat mengguncang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), memicu ancaman defisit ganda, serta menekan nilai tukar rupiah dan bursa saham. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Pertama saya ingin sampaikan terima kasih kepada CNBC Indonesia atas penganugerahan life time achivement award kepada saya, sungguh suatu malam membahagiakan bagi saya," tukas Boediono. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

5/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menghadapi situasi ini, tim ekonomi di bawah komando Menko Perekonomian Boediono, yang bekerja bahu-membahu bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, berhasil menstabilkan kembali fondasi ekonomi negara. Strategi yang diterapkan terbukti efektif. Kenaikan harga komoditas global tidak hanya dilihat sebagai ancaman, tetapi dimanfaatkan sebagai peluang untuk mendongkrak ekspor dan penerimaan negara. Hasilnya, defisit APBN menyempit dan neraca transaksi berjalan kembali mencatatkan surplus mulai tahun 2006. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Adapun sebagai wakil presiden, selama masa pemerintahannya, hanya sekali pertumbuhan ekonomi turun di bawah 5%, yaitu pada tahun 2010. Bahkan pada tahun 2011, ekonomi Indonesia tumbuh mendekati angka 8%, sebuah rekor pertumbuhan tertinggi sejak tahun 1996. Pertumbuhan ini berkualitas, ditandai dengan penurunan angka pengangguran dari 8,01% pada tahun 2009 menjadi 6,09% pada tahun 2013. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

7/7 Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kepercayaan pasar pun pulih dengan cepat pasca-krisis global. Investor asing kembali menanamkan modalnya, pasar modal menggeliat aktif, dan dana masyarakat kembali mengalir ke dalam sistem perbankan nasional. Dalam melihat fenomena pemulihan ini, Boediono merangkumnya ke dalam tiga faktor kunci, yakni kembalinya kepercayaan pasar, menguatnya harga komoditas ekspor, dan kenaikan harga minyak dunia. Meski memiliki peran sentral, dia tetap konsisten dengan sikapnya yang tidak pernah mengklaim keberhasilan tersebut sebagai hasil kerja Bank Indonesia atau pemerintah semata. Baginya, semua itu adalah buah dari kerja kolektif seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)