MARKET DATA

Boediono Ungkap Tim di Balik Kesuksesan RI Lewati Krisis 98

Emir Yanwardhana,  CNBC Indonesia
11 December 2025 23:15
Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Wakil Presiden RI 2009-2014, Boediono menerima penganugerahan Lifetime Achievement Awards dalam acara CNBC Indonesia Awards 2025 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden ke-11 RI Boediono blak-blakan tim yang mampu membuat Indonesia mampu bangkit dari terjangan krisis moneter pada 1998.

Hal ini ia ungkapkan saat memberikan pidato singkat setelah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dalam CNBC Indonesia Indonesia Awards 2025, Kamis (11/12/2025) di Jakarta.

"Di belakang prestasi itu bekerja satu tim ekonomi yang menurut saya istimewa," kata Boediono.

Boediono mengatakan, tim ekonomi yang mampu membuat Indonesia bangkit dari terjangan krisis moneter pada 1998 terdiri dari ekonom senior dari fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Berjalan dengan waktu tim berkembang menjadi satu jaringan teknokrat dengan berbagai latar belakang dan bidang keahlian.

Pada waktu itu, Boediono mengatakan, di bidang ekonomi ada dua institusi yang berperan strategis dalam pembentukan kebijakan ekonomi. yaitu, Bappenas dan Dewan Moneter.

Bappenas merumuskan kebijakan pembangunan nasional dan mengkoordinir semua program sektoral sehingga tidak saling bertabrakan dan tumpang tindih dan tetap pada jalur pembangunan yang ditentukan.

Dewan Moneter merumuskan strategi besar ekonomi makro, menyelaraskan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan fiskal moneter dan sektor riil

"Tim ekonomi itu menahkodai kedua institusi itu. saya bukan anggota tim ekonomi itu. di awal 1980-an saya mulai terlibat dengan tim hanya sebagai seorang staf," tegasnya.

Boediono mengaku banyak bekerja di dapur, menyiapkan bahan yang diperlukan dan mengikuti dan mencatat rapat-rapat mereka di tim tersebut.

"Dari situlah saya mendapatkan kesempatan mengikuti bagaimana tim ekonomi kelas berat ini mengambil keputusan dan mengkoordinasikan serta menyelaraskan seluruh aspek kebijakan pembangunan fiskal dan moneter di negeri ini," paparnya.

"Bagi saya suatu kursus policy making yang tidak pernah saya lupakan dan saya masih ingat jadwal kerja tim ini tidak terikat jam kantor, bisa di hari libur, bisa mulai dari pagi, bisa larut malam dan apabila materi cukup berat dan mendesak bisa berlangsung menjelang subuh," ceritanya.

Menurutnya, dari tim ini lahir kebijakan pembangunan nasional yang terpadu dan sistematis dan kebijakan ekonomi makro yang rasional dan terkoordinasikan.

Keistimewaan lain tim ini yang menurutnya penting ialah kemampuan menggalang dukungan politik untuk melaksanakan kebijakan yang dirancang.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Nasabah Bank di Krismon 98 Tak Terulang, LPS Ungkap Alasannya


Most Popular
Features