Bahlil Yakin Tahun Depan RI Takkan Impor BBM Solar Lagi, Ini Pemicunya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 08/12/2025 19:20 WIB
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Indonesia akan berhenti mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar mulai tahun 2026 mendatang. Hal itu menjadi upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi nasional.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia optimistis bahwa ketergantungan impor Solar di Indonesia dapat dihentikan tahun depan.

Target tersebut menurutnya bisa terwujud karena didukung dua hal, yaitu adanya program mandatori biodiesel dengan campuran 50% (B50) pada 2026 dan peningkatan kapasitas kilang BBM dalam negeri, tepatnya karena mulai beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan mulai akhir tahun ini.


Kapasitas pengolahan minyak RDMP Balikpapan meningkat sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph. Produksi BBM, termasuk jenis Solar pun akan meningkat dari kilang yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Balikpapan, anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional.

"Yang berikutnya adalah kita dorong, tahun depan kita nggak lagi impor Solar. Karena kita dorong ke B50 dan meresmikan operasinya RDMP kita yang ada di Balikpapan," ungkapnya saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (8/12/2025).

"Mudah-mudahan, avtur juga kita lagi mendesain agar bisa kita bangun dalam negeri," tambahnya.

Pemerintah juga berfokus pada upaya menaikkan angka produksi siap jual atau lifting migas. Pihaknya menegaskan bahwa eksplorasi cekungan baru dan optimalisasi sumur tua dengan teknologi jadi kunci dalam menjaga ketersediaan bahan baku energi.

"Yang pertama, tadi saya katakan bahwa untuk kita menaikkan lifting kita, itu kita harus melakukan eksplorasi. Ada 70 cekungan kita akan tenderkan," tandasnya.

Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2024 yang diluncurkan Kementerian ESDM pada Mei 2025, Indonesia tercatat mengimpor 4,24 juta kilo liter (kl) gasoil atau Solar pada 2024. Jumlah ini menurun dibandingkan impor gasoil pada 2023 yang tercatat sebesar 5,14 juta kl. Pada awal 2025 ini pemerintah juga baru memberlakukan program mandatori biodiesel 40% (B40), naik dari sebelumnya B35.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ungkap Kilang Minyak Terbesar Bakal Diresmikan Prabowo