MARKET DATA

Di Hadapan Prabowo, Bahlil: Tahun Depan Indonesia Tak Lagi Impor Solar

Emir Yanwardhana,  CNBC Indonesia
15 December 2025 16:59
Suasana arahan Presiden Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Senin (15/11/2025). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)
Foto: Suasana arahan Presiden Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Senin (15/11/2025). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa pada 2026 Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar atau diesel.

Bahlil mengatakan, hal ini dipicu karena beroperasinya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek RDMP Balikpapan yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Balikpapan ini akan menambah kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph.

Sekalipun rencana program pencampuran biodiesel 50% (B50) belum dijalankan pada tahun dekan, namun menurutnya Indonesia tetap akan terbebas dari impor Solar.

"Tahun depan dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, menambah 100 ribu lebih barrels per day, Solar kita bisa umumkan, sekalipun kita belum dorong untuk B50 itu kita sudah surplus untuk Solar mulai tahun depan Indonesia tidak lagi impor Solar karena antara konsumsi dan produksi kita cukup," ungkapnya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

"Kita lagi pikir, kalau kita mau dorong ke B50, maka jumlah Solar yang surplus 4 juta ton itu kita akan konversi untuk membuat produk avtur, sehingga 2026 Solar kita clear dan avtur bisa produksi dalam negeri," ungkapnya.

"Bensin kita masih impor, dan karena kami sarankan program etanol itu bisa kita jalankan dan produksi 2027," ujarnya.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Berlakukan Biodiesel B50 di 2026, Bahlil Pertimbangkan DMO Sawit


Most Popular
Features