Bantuan Penanganan Bencana Sumatra Tembus Rp 66,7 M, Ini Rinciannya

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Senin, 08/12/2025 06:55 WIB
Foto: Pemandangan drone menunjukkan sebuah masjid dan sebuah pesantren di daerah yang terkena dampak banjir bandang mematikan setelah hujan lebat di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Indonesia, 6 Desember 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkapkan, total nilai alokasi anggaran untuk penanganan korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui Kementerian Sosial telah mencapai Rp 66,7 miliar.

Ia mengatakan, total bantuan yang digelontorkan Kemensos per 7 Desember 2025 ini meliputi logistik, dapur umum, dan pengerahan Taruna Siaga Bencana atau Tagana di seluruh wilayah terdampak.


"Kami terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua pihak," kata Gus Ipul melalui siaran pers, dikutip Senin (8/12/2025).

Gus Ipul merincikan, total nilai bantuan yang telah digelontorkan itu berupa pendirian layanan 39 dapur umum yang memproduksi 417.749 bungkus makanan per hari, serta suplai 101,4 ton beras.

Adapula ribuan paket kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, makanan anak, kasur, selimut, tenda keluarga, hingga penjernih air. Sementara itu, 648 Tagana dikerahkan untuk evakuasi, pengelolaan dapur umum, dan layanan dukungan psikososial bagi warga terdampak.

Mengutip data BNPB per akhir pekan lalu, Gus Ipul mengatakan, bencana banjir dan lumpur yang melanda 52 kabupaten/kota mengakibatkan ratusan ribu warga mengungsi, 916 jiwa meninggal, 274 orang hilang, 4,2 ribu orang terluka, serta lebih dari 105.900 rumah rusak.

Aceh menjadi wilayah dengan dampak terbesar. Tercatat 747 ribu pengungsi tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Sebanyak 21 dapur umum memasok hingga 109.178 bungkus per hari bagi para pengungsi.

Suplai logistik meliputi 8.300 paket makanan siap saji, 4.720 makanan anak, 3.395 kasur, 5.750 selimut, serta 52 ton beras. Nilai bantuan mencapai Rp22,6 miliar dengan dukungan 191 Tagana.

Penanganan bencana di Sumatera Utara mencakup 8 dapur umum dengan kapasitas 22.960 bungkus per hari. Bantuan logistik yang dikirim antara lain 33.430 makanan siap saji, 8.160 makanan anak, 1.850 kasur, dan 15 ton beras. Sebanyak 270 Tagana bergerak di 11 kabupaten dan kota dengan nilai bantuan Rp26,7 miliar.

Di Sumatera Barat Kemensos mengoperasikan 10 dapur umum dengan kapasitas tertinggi, yaitu 285.611 bungkus per hari. Paket bantuan mencakup 14.758 makanan siap saji, 5.640 makanan anak, 4.135 kasur, 5.680 family kit, serta 34,4 ton beras. Sebanyak 187 Tagana diterjunkan di 9 kabupaten dan kota. Nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp17,3 miliar.

Kemensos juga memperluas penanganan melalui operasi penjangkauan daerah sulit, bekerja sama dengan TNI AL, pemerintah daerah, dan jejaring logistik nasional. Upaya ini diprioritaskan untuk wilayah terisolir dan rawan dengan fokus pemenuhan kebutuhan dasar, pembukaan akses logistik, serta pendirian layanan kedaruratan.

Di Aceh Timur, akses yang terputus berhasil ditembus pada 2 Desember 2025 melalui pengiriman jalur laut. Bantuan yang masuk meliputi 2.000 paket sembako, perangkat komunikasi Starlink, dan logistik pendukung untuk memastikan layanan tetap berjalan di tengah kondisi keterisolasian.

Di Sumatera Utara, wilayah Langkat yang dilaporkan rawan berhasil dijangkau pada 28 November 2025. Kemensos mendirikan Posko Pengungsian Terpadu sebagai pusat pendataan, koordinasi, dan distribusi bantuan.

Pada hari yang sama, tim Kemensos juga mencapai Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga untuk menyalurkan sembako awal, melakukan asesmen kebutuhan mendesak, dan menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan kondisi lapangan.

Penanganan di wilayah Aceh juga diperkuat dengan pembukaan akses menuju Aceh Tamiang pada 4 Desember 2025. Dapur umum langsung dioperasikan begitu tim tiba untuk memastikan ketersediaan makanan siap saji bagi warga terdampak.

Akses menuju Aceh Utara juga berhasil dibuka sebelumnya pada 30 November 2025 melalui jalur laut. Sebanyak 1.000 paket sembako dikirim dari Banda Aceh sebagai hub logistik terdekat.

Daerah terisolir lainnya, seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah, baru dapat dijangkau pada 7 Desember 2025 setelah koordinasi intensif terkait isu keamanan di Bandara Rembula.

Penyaluran bantuan sempat tertunda hingga otoritas bandara menyatakan situasi aman. Setelah cargo bantuan diizinkan masuk, distribusi logistik dapat dilanjutkan ke titik terdampak di kedua wilayah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga mengumumkan detail Penanganan Darurat Banjir dan Tanah Longsor (Per 6 Desember 2025), berikut ini rincianya:

1. Aceh

Dampak Bencana

  • 747 ribu jiwa mengungsi
  • 359 jiwa meninggal
  • 3,5 ribu jiwa terluka

Logistik (Bufferstock)

  • 8.300 makanan siap saji
  • 4.720 makanan anak
  • 400 lauk pauk
  • 3.395 kasur
  • 5.750 selimut
  • 3.800 family kit
  • 1.452 kidware
  • 2.850 tenda gulung
  • 113 tenda keluarga
  • 48 tenda pengungsi
  • 600 sandang dewasa
  • 500 sandang anak
  • 1 tenda induk
  • 2 unit penjernih air

Dapur Umum

Total 21 dapur umum menghasilkan 109.178 bungkus makanan per hari, tersebar di:

  • Aceh Tamiang 1 DU: 6.000 bks/hari
  • Pidie 5 DU: 35.592 bks/hari
  • Bireun 2 DU: 3.700 bks/hari
  • Aceh Tenggara 6 DU: 9.000 bks/hari
  • Subulussalam 1 DU: 15.000 bks/hari
  • Pidie Jaya 5 DU: 35.632 bks/hari
  • Langsa 1 DU: 2.000 bks/hari

Sembako

  • Aceh Timur: 2.000 paket
  • Aceh Utara: 1.000 paket
  • Aceh Selatan: 1.000 paket

Beras Reguler

Total 52 ton, termasuk distribusi ke:

Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, Pidie, Bireun, Bener Meriah, Pidie Jaya, Subulussalam, Aceh Timur, Posko PDB Aceh, Dinsos Aceh

Mobilisasi Tagana

191 Tagana tersebar di 13 kabupaten/kota

Total Nilai Bantuan Rp22.655.473.880

2. Sumatera Utara

Dampak Bencana

  • 34 ribu jiwa mengungsi
  • 329 jiwa meninggal
  • 647 jiwa terluka

Logistik (Bufferstock)

  • 33.430 makanan siap saji
  • 8.160 makanan anak
  • 5.000 lauk pauk
  • 1.850 kasur
  • 2.684 selimut
  • 3.950 family kit
  • 1.160 kidware
  • 2.600 tenda gulung
  • 58 tenda keluarga
  • 10 tenda pengungsi
  • 500 sandang dewasa
  • 200 sandang anak

Dapur Umum

Total 8 dapur umum produksi 22.960 bungkus per hari, beroperasi di:

  • Langkat 5 DU: 6.600 bks/hari
  • Mandailing Natal 1 DU: 3.960 bks/hari
  • Sibolga 1 DU: 9.000 bks/hari
  • Tapanuli Tengah 1 DU: 3.400 bks/hari

Beras Reguler

Total 15 ton, didistribusikan ke:

  • Tapanuli Tengah: 5.000 kg
  • Langkat: 10.000 kg

Mobilisasi Tagana

270 Tagana di 11 kabupaten/kota

Total Nilai Bantuan Rp26.730.277.830

3. Sumatera Barat

Dampak Bencana

  • 13,7 ribu jiwa mengungsi
  • 228 jiwa meninggal
  • 112 jiwa terluka

Logistik (Bufferstock)

  • 14.758 makanan siap saji
  • 5.640 makanan anak
  • 7.000 lauk pauk
  • 4.135 kasur
  • 5.625 selimut
  • 5.680 family kit
  • 5.350 kidware
  • 1.230 tenda gulung
  • 1.390 tenda keluarga
  • 10 tenda pengungsi
  • 100 sandang dewasa

Dapur Umum

Total 10 dapur umum dengan kapasitas 285.611 bungkus per hari, beroperasi di:

  • Pasaman Barat 1 DU: 120.000 bks/hari
  • Padang Pariaman 1 DU: 122.000 bks/hari
  • Agam 5 DU: 19.347 bks/hari
  • Pesisir Selatan 1 DU: 17.928 bks/hari
  • Tanah Datar 1 DU: 4.836 bks/hari
  • Kota Padang 1 DU: 1.500 bks/hari

Sembako

Agam: 2.000 paket

Beras Reguler

Total 34,4 ton, didistribusikan ke:

  • Padang Pariaman: 3.200 kg
  • Pasaman Barat: 1.200 kg
  • Dinsos Provinsi Sumbar: 30.000 kg

Mobilisasi Tagana

187 Tagana di 9 kabupaten/kota

Total Nilai Bantuan Rp17.362.276.580

Total Bantuan Bencana di Tiga Provinsi

  • Total bantuan Kemensos: Rp66.748.028.290
  • Total dapur umum: 39 unit, produksi 417.749 bks/hari
  • Total beras reguler: 101,4 ton
  • Total Tagana: 648 personel

Total dampak korban:

  • 794.000 jiwa mengungsi
  • 916 meninggal
  • 4.259 terluka
  • 105.900 rumah rusak


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Kirim 207 Truk Bantuan Logistik Untuk Korban Banjir