Negara Komunis Dihantam Krisis Listrik, Ibu Kota Gelap Gulita
Jakarta, CNBC Indonesia - Listrik secara bertahap mulai pulih di jaringan listrik wilayah barat Kuba, termasuk ibu kota Havana. Pemadaman listrik total (blackout) yang terjadi pada Rabu (3/12/2025) pagi sempat membuat jutaan orang kehilangan akses listrik, demikian disampaikan perusahaan listrik negara.
Perusahaan listrik nasional (UNE) mengumumkan pada tengah hari bahwa semua provinsi di wilayah tersebut "kini telah terhubung ke sistem tenaga listrik nasional."
"Layanan akan dipulihkan secara bertahap tergantung pada kapasitas pembangkit," kata perusahaan utilitas tersebut melalui akun X.
Di Havana, sekitar 40% dari 1,7 juta penduduk ibu kota sudah mendapatkan listrik kembali. Hal ini diumumkan oleh Perusahaan Listrik Havana (EELH) beberapa jam setelah mereka melaporkan adanya pemadaman yang berdampak pada lima provinsi di wilayah barat.
"Pemutusan sistem listrik nasional terjadi pagi ini di bagian barat, mempengaruhi beberapa provinsi, dari Cienfuegos hingga Pinar del Rio," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang Kuba mengatakan pemadaman terbaru ini terjadi karena adanya masalah pada saluran transmisi antara dua pembangkit listrik.
Krisis Ekonomi dan Jaringan Listrik yang Usang
Kuba, yang dibebani sanksi Amerika Serikat (AS) selama puluhan tahun, kini terperosok dalam krisis ekonomi parah dan telah mengalami lima pemadaman listrik nasional sejak akhir tahun 2024, beberapa di antaranya berlangsung selama berhari-hari.
Warga Kuba juga menghadapi pemadaman listrik harian yang terkadang berlangsung lebih dari 20 jam, serta kesulitan mencari makanan dan barang kebutuhan pokok lainnya. Ditambah lagi, gaji yang diterima sangat minim.
Estela Morales (78), seorang warga Havana, menggambarkan betapa sulitnya hidup yang ia jalani saat pergi ke pasar bersama suaminya.
"Anda tidak tahu kapan air akan mengalir, kapan akan ada listrik, kapan akan ada makanan untuk dibeli," kata Morales. "Kami berdua sudah pensiun, jadi bayangkan betapa sulitnya keadaan bagi kami."
Jaringan listrik nasional Kuba dalam kondisi bobrok. Delapan pembangkit listrik Kuba dibangun pada tahun 1980-an dan 90-an. Bahkan, 30 pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun dengan bantuan dari China pun tidak mampu mencegah terjadinya pemadaman listrik.
Pada hari Senin, saat waktu puncak kebutuhan listrik, 60% penduduk di Kuba dilaporkan tidak mendapatkan listrik, kata pemerintah.
Pemerintah komunis Kuba mengklaim embargo perdagangan AS, yang berlaku sejak tahun 1962, menghalangi mereka untuk memperbaiki jaringan listrik nasional. Namun, para ekonom juga menyalahkan kurangnya investasi pemerintah dalam sistem kelistrikan tersebut.
(tps/luc)[Gambas:Video CNBC]