MARKET DATA
Internasional

Hati-Hati RI, Produksi Bunga Candu Rekor Tertinggi di Negara Tetangga

sef,  CNBC Indonesia
03 December 2025 12:55
Bunga poppy dipotret di Cagar Alam Poppy Valley California di Lancaster, California, AS, 26 Maret 2019. (REUTERS / Mario Anzuoni)
Foto: Ilustrasi (REUTERS / Mario Anzuoni)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa budidaya opium (bunga candu), poppy, di Myanmar telah mencapai rekor tertinggi dalam satu dekade. Indikasi awal mengatakan bahwa produksi heroinnya kini diselundupkan ke pasar-pasar Barat.

Myanmar yang dilanda perang merupakan sarang aktivitas pasar gelap, mulai dari penambangan ilegal, penipuan internet dan produksi obat-obatan terlarang seperti metamfetamin dan heroin. Khusus opium, negara ini telah lama menempati peringkat atas, menggantikan Afghanistan yang turun drastis karena tindakan keras pemerintah Taliban pada tahun 2022.

Para analis mengatakan bahwa aktivitas ilegal merupakan sumber pendapatan utama yang mendanai perang saudara yang telah mengguncang Myanmar sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021. Tahun ini, opium ditanam di lebih dari 53.000 hektar lahan Myanmar, terluas sejak 2015.

"Terdapat tanda-tanda yang muncul bahwa heroin yang diselundupkan dari Asia Tenggara mencapai pasar yang secara tradisional bukan milik wilayah tersebut," bunyi laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), dikutip AFP, Rabu (3/12/2025).

Dilaporkan juga bagaimana total 60 kilogram heroin yang diduga berasal dari Myanmar disita dari penumpang pesawat yang melakukan perjalanan dari Thailand ke Uni Eropa (UE) pada tahun 2024 dan awal 2025. UNODC meminta perubahan untuk menekan budidaya dan produksi opium di Myanmar.

Opium ditanam secara ekstensif di seluruh Myanmar jauh sebelum perang saudara melanda negara tersebut.

Namun, para pemantau mengatakan konflik tersebut telah memperparah pasar gelap, dengan pengawasan lemah pemerintah pusat dan melonjaknya kemiskinan yang memicu keputusasaan.

Sementara itu, serangan junta Myanmar tahun ini, menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan dimulai pada 28 Desember, sedikit menekan produksi opium. Laporan UNODC mengatakan ketidakstabilan mendorong para petani semakin sulit untuk merawat ladang mereka.

Meskipun perkebunan opium dari bunga poppy telah berkembang sebesar 17% sejak tahun 2024. Hasil panen tahun ini sebagian besar statis di sekitar 1.000 ton.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Saudara Tetangga RI Menggila, 23 Orang Tewas Termasuk Anak-Anak


Most Popular