Banjir Ekstrem Gulung Israel, Kota Lumpuh-Puluhan Warga Dievakuasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Cuaca ekstrem melanda Israel pada Selasa waktu setempat, memicu banjir besar, penutupan sejumlah jalan utama, dan kerusakan infrastruktur di berbagai wilayah. Petugas darurat mengevakuasi puluhan warga yang terjebak di dalam kendaraan maupun rumah akibat genangan.

"Kami menerima puluhan panggilan sejak pagi, terutama dari warga yang terjebak di mobil atau rumah mereka yang kemasukan air. Beruntung sejauh ini tidak ada korban luka," ujar juru bicara layanan ambulans Magen David Adom (MDA), seperti dikutip Times of Israel, Rabu (26/11/2025).

Di wilayah selatan, sebagian Rute 40, Rute 227, dan Rute 206 ditutup total karena tak bisa dilalui akibat luapan air. Sementara di wilayah utara, banjir merendam jalan-jalan di Kiryat Motzkin dan Shfaram. Di kawasan tengah, Rute 90 di luar Yerikho juga ikut ditutup.

Layanan penyiar publik Kan melaporkan sebagian pagar keamanan Tepi Barat di Perbukitan Hebron roboh setelah dihantam hujan deras disertai angin kencang. Di Yerusalem, hujan es turun selama beberapa menit, meski belum ada laporan kerusakan.

Relawan United Hatzalah turut mengevakuasi sekelompok siswa di Beit Shemesh setelah kendaraan sekolah mereka terjebak banjir. Rekaman di lapangan menunjukkan penyelamat mendayung perahu karet untuk menjangkau anak-anak yang terisolasi.

Badan Meteorologi Israel (IMS) mencatat rekor baru curah hujan di wilayah tengah. Di permukiman Neveh Tzuf, tercatat 128 mm atau setara 5 inci hujan hanya dalam empat jam pada malam sebelumnya.

Hujan lebat juga turun di sejumlah titik, antara lain di Karnei Shomron (50 mm), Mevo Dotan (47 mm), Ariel (39 mm), Haifa (33 mm), Modiin (30 mm), dan Beersheba (28 mm).

Cuaca ini datang hanya beberapa hari setelah Israel mengalami gelombang panas tidak biasa untuk akhir November. IMS menyatakan, Jumat lalu menjadi hari terpanas akhir November dalam sejarah, dengan suhu mencapai 37,2°C di kota resor Eilat.

Tidak ada angka kerugian resmi yang dirilis pemerintah Israel hingga saat ini. Namun berbagai laporan menyebut banjir menyebabkan kerusakan properti dan gangguan aktivitas di sejumlah kota.