MARKET DATA
Internasional

PD 3 Menuju Amerika, China-Rusia Dukung Penuh Negara Ini Lawan AS

luc,  CNBC Indonesia
26 November 2025 08:10
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Venezuela ini menunjukkan Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez (kanan) mengamati seorang tentara yang memegang Igla-S (sistem rudal permukaan-ke-udara portabel buatan Rusia yang dirancang untuk dioperasikan oleh satu orang) selama latihan di Caracas pada 11 November 2025. (Photo by Handout / Venezuela's Defense Ministry / AFP)
Foto: Gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Venezuela ini menunjukkan Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez (kanan) mengamati seorang tentara yang memegang Igla-S (sistem rudal permukaan-ke-udara portabel buatan Rusia yang dirancang untuk dioperasikan oleh satu orang) selama latihan di Caracas pada 11 November 2025. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela meluas seiring dengan dukungan terbuka dari dua kekuatan besar dunia, China dan Rusia, terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pesan solidaritas kepada Maduro, yang datang tepat ketika hubungan Caracas dan Washington berada di titik terburuk sejak beberapa tahun terakhir. Langkah ini memberi sinyal bahwa Caracas tidak berdiri sendiri menghadapi tekanan Amerika Serikat.

Washington di bawah Presiden Donald Trump menuduh pemerintahan Maduro terlibat dalam "narco-terrorism". Maduro secara konsisten menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai dalih upaya perubahan rezim atas negara kaya minyak itu.

Pesan dukungan dari Moskow dan Beijing disampaikan dalam program televisi mingguan Maduro, Con Maduro, ketika pewawancara Miguel Pérez Pirela menyerahkan surat-surat solidaritas kepadanya bertepatan dengan ulang tahunnya pada Minggu.

Menurut Pirela, Putin menyampaikan "solidaritas tak tergoyahkan dengan rakyat Venezuela yang bersahabat."

Dalam surat itu, Putin menulis: "Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinannya, Republik Bolivarian Venezuela akan mengatasi semua cobaan dengan martabat dan mempertahankan kepentingannya yang sah di masa-masa penuh gejolak ini."

Surat dari Xi Jinping dilaporkan menggunakan bahasa yang bahkan lebih tegas.

Xi menuliskan: "China menegaskan kembali penolakannya secara kategoris terhadap campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan internal Venezuela dengan dalih apapun, dan akan terus dengan tegas mendukung, seperti sebelumnya, Venezuela dalam menjaga kedaulatan, keamanan nasional, martabat nasional, dan stabilitasnya."

Belum jelas apakah isu Venezuela turut dibahas dalam percakapan telepon antara Xi dan Trump pada Minggu. Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China, kedua pemimpin membahas peningkatan hubungan bilateral setelah pertemuan mereka di Korea Selatan awal bulan ini.

Moskow dan Beijing selama ini memang tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Maduro, yang menurut oposisi dan sejumlah pengamat internasional mencuri kemenangan pada pemilu 2018. Amerika Serikat dan beberapa negara lain mengakui pemimpin oposisi Venezuela sebagai kepala negara yang sah.

Sementara itu, Washington dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan pengerahan militer di wilayah Karibia, termasuk kehadiran kapal induk bertenaga nuklir USS Gerald Ford. Pemerintahan Trump juga menuai kritik setelah melakukan serangan terhadap 21 kapal di perairan internasional, dengan alasan, tanpa bukti, bahwa para awaknya terlibat dalam perdagangan narkoba.

Pada Senin, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Maduro sebagai kepala "Kartel de los Soles", istilah yang menurut analis merujuk pada pejabat korup, bukan sebuah organisasi kriminal formal. Penetapan ini memungkinkan Washington menjatuhkan sanksi tambahan.

Namun laporan Axios menyebutkan bahwa Trump berniat berbicara langsung dengan Maduro, menunjukkan kemungkinan Washington sedang mencari jalur diplomatik untuk meredakan ketegangan.

Maduro juga sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan tatap muka dengan perwakilan pemerintahan Trump.

 

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Luncurkan 3 Kapal Perang ke Negara Ini, Sebut Rezim Gak Guna


Most Popular