Masih Banyak Impor, Kapasitas Kilang BBM RI 1,18 Juta Barel/Hari

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 16:05 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Adiandono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa total kapasitas pengolahan minyak atau kilang nasional kini tercatat mencapai 1,18 juta barel per hari (bph). Sayangnya, total kapasitas pengolahan minyak tersebut belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad memerinci bahwa kapasitas tersebut berasal dari sejumlah kilang yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Refinery Unit (RU) yang dioperasikan PT Pertamina (Persero) seperti RU II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, RU VII Kasim, serta kilang minyak yang dikelola Pusdiklat Migas, Kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), dan kilang minyak PT Tri Wahana Universal (TWU).

"Adapun total kapasitas produksi dari seluruh kilang nasional mencapai 1,18 juta barrel oil per hari," ungkap Noor Arifin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Senin (24/11/2025).


Meski kapasitasnya terlihat besar, pemerintah tetap harus menghadapi kenyataan bahwa pasokan BBM domestik belum mampu menutup seluruh kebutuhan nasional. Dalam catatannya, ketergantungan pada pasokan luar negeri justru meningkat pada 2025.

Dia membeberkan, kebutuhan BBM hingga September 2025 rata-rata tercatat mencapai 232.417 kilo liter (kl) per hari, naik tipis dari kebutuhan pada 2024 yang tercatat rata-rata 226.510 kl per hari. Dari kebutuhan harian BBM RI tersebut, hampir separuhnya masih dipenuhi melalui impor. Hingga September 2025, impor BBM RI mencapai 49,53%, naik dari impor BBM pada 2024 sebesar 38,79%.

"Pada tahun 2024 dapat kami laporkan impor BBM sebesar 38,79%, sedangkan kebutuhan pada tahun ini hingga September mencapai 49,53%," jelasnya.

Impor terutama tinggi pada jenis bensin, yang pada 2024 mencapai 60,26% sebelum turun menjadi 49,64% di 2025. Sementara solar memiliki tingkat impor lebih rendah namun tetap signifikan, yakni 20,48% pada 2024 dan 15,80% pada 2025 hingga September.

Berikut rincian kapasitas pengolahan minyak mentah pada kilang BBM nasional:

  • RU II Dumai: 170.000 barel per hari (bph).
  • RU III Plaju: 126.200 bph.
  • RU IV Cilacap: 348.000 bph.
  • RU V Balikpapan: 260.000 bph (dalam waktu dekat akan diresmikan naik menjadi 360.000 bph)
  • RU VI Balongan: 150.000 bph.
  • RU VII Kasim: 10.000 bph.
  • Pusdiklat Migas: 3.800 bph.
  • TPPI: 100.000 bph.
  • TWU: 18.000 bph.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah BBM SPBU Swasta Langka, ESDM Kaji Rencana Impor 2025