UNTR Membidik Target Produksi Batu Bara 18,8 Juta Ton di 2026

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 21/11/2025 13:55 WIB
Foto: Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Lampung, CNBC Indonesia - PT United Tractors Tbk (UNTR) membidik kenaikan produksi dan penjualan batu bara menjadi 18,8 juta ton pada tahun 2026 mendatang. Angka tersebut naik dibandingkan dengan target produksi dan penjualan tahun ini sebesar 14,6 juta ton.

Sekretaris Perusahaan UNTR Ari Setiyawan menyebutkan perusahaan mengajukan penambahan produksi setelah sebelumnya terhambat oleh kendala logistik.

"Iya, kalau UT sendiri dari tambangnya UT ya, kita itu sebenarnya kan sebelumnya itu ada kendala ya, kendala tuh di logistik, itu pengangkutan. Nah, karena memang ada faktor alam ya pada saat hujan, kita enggak bisa lakukan transportasi melalui sungai karena water level-nya di bawah normal," ujarnya saat ditemui di PLTM Besai Kemu, Lampung, dikutip Jumat (21/11/2025).


Sekarang UNTR sedang menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur untuk memperkuat kapasitas angkut, mulai dari new port, jetty, hingga washing plant dan intermediate stockpile. Fasilitas-fasilitas tersebut ditargetkan mulai memberikan tambahan kapasitas pada awal tahun depan hingga akhir semester pertama.

"Nah mitigasinya kita adalah dengan membangun infrastruktur, ada pelabuhan new port, ada namanya jetty ya, terus ada washing plan, ada intermediate stockpile. Nah ini diharapkan bisa menambah kapasitas pada saat memang bisa mengangkut," imbuhnya.

Dengan peningkatan infrastruktur tersebut, pihaknya berharap produksi bisa naik signifikan mulai 2026. Dari tambang yang dimiliki Turah Turangga Agung (TTA), target produksi dipatok sekitar 15 juta ton. Angka tersebut belum terhitung termasuk kontribusi dari bisnis perdagangan batu bara.

"Sehingga tahun 2026 target produksi dari tambang batubara kita tuh diharapkan itu meningkat. Dari tambang, dari batubara yang dimiliki oleh TTA, itu sekitar targetnya sekitar 15 juta ton," ujarnya.

Jika ditambah aktivitas penjualan, total volume yang ditargetkan mencapai 18,8 juta ton untuk tahun depan. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi tahun ini yang diperkirakan berada di kisaran 14,6 juta ton.

"Ditambah dengan bisnis dari pihak ketiga itu kira-kira tahun 2026 itu totalnya menjadi 18,8 juta ton produksinya dan penjualannya, hampir sama ya produksi dan penjualannya," jelasnya.

"Tahun ini proyeksinya sekitar 14,6 juta ton," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ungkap Kilang Minyak Terbesar Bakal Diresmikan Prabowo