MARKET DATA
Internasional

Putin-Xi Jinping Bersatu, Awas Rusia & China Buat Rudal-Nuklir Bareng

sef,  CNBC Indonesia
21 November 2025 11:40
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024). (REUTERS/BRICS-RUSSIA2024)
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024). (REUTERS/BRICS-RUSSIA2024)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Rusia dan China makin mesra. Kedua negara mengadakan pembicaraan di Moskow minggu ini dan sepakat bekerja sama di bidang pertahanan khususnya rudal dan nuklir.

Mengutip Reuters, Jumat (21/11/2025), pernyataan diberikan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis. Sayangnya, tidak ada detail yang diungkapkan mengenai diskusi tersebut.

Kerja sama makin erat dilakukan di tengah kekhawatiran kedua negara mengenai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membangun perisai rudal Golden Dome. Trump juga telah mengutarakan niatnya untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir setelah jeda lebih dari 30 tahun.

"Sebuah diskusi mendalam ... telah berlangsung, termasuk analisis bersama mengenai faktor-faktor destabilisasi yang relevan yang menciptakan risiko strategis bagi keamanan global dan regional, serta pertukaran pandangan mengenai cara-cara untuk meminimalkannya," kata kementerian.

"Kedua pihak menyatakan kepuasan bersama atas tingkat dan kualitas dialog serta interaksi bilateral di bidang-bidang ini dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk lebih memperkuatnya," tambahnya.

Sebenarnya Trump telah menyatakan keinginannya untuk mengupayakan denuklirisasi dengan Rusia dan China. Tetapi Beijing telah berulang kali menolak upaya Washington untuk mengajaknya berdialog tentang senjata nuklir.

Dengan Rusia, perjanjian terakhir yang tersisa- yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis di kedua belah pihak- akan berakhir pada bulan Februari. Trump belum menanggapi secara resmi usulan Moskow untuk memperpanjang batas waktu satu tahun guna memungkinkan negosiasi pengganti.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk, Rusia Tembak 550 Rudal-Drones ke Kyiv Ukraina


Most Popular